Rabu, 28 Oktober 2009

Dikukuhkan Prof.Dr.dr.Noorhamdani,AS,DMM,SpMK Guruh Besar dari FKUB


Media Center, FKUB

Satu lagi guru besar dari Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya. Prof.Dr.dr.Noorhamdani, AS. DMM. SpMK merupakan guru besar dari FKUB yang ke 176, Prof Norhamdani dikukuhkan sebagai guru besar Selasa (27/10) kemarin di gedung Widyaloka Universitas Brawijaya Malang., bersama Prof.Dr.Ir. Arief Prajitno,MS guru besar di di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Guru besar UB ke-177
Disampaikan Prof. Dr. dr. Noorhamdani, AS Dalam orasinya yang berjudul "Peran Mikrobiologi Klinik dalam Menghadapi Ancaman Global Perubahan Pola Penyakit Infeksi dan Resistensi Antimikroba di Indonesia".
Lebihn jauh dikatakan bahwa pada Pola penyakit infeksi global mengalami perubahan dramatis dengan munculnya ancaman berbagai penyakit endemis dan ancaman penyakit baru. Kini terdapat gejala munculnya kembali penyakit yang dahulu telah diberantas maupun ancaman oleh mikroba baik sebagai new emerging disease maupun re-emerging disease. Hal ini umumnya disebabkan oleh ulah manusia dalam mengolah lingkungan yang cenderung berlebihan, penerapan teknologi yang dapat berakibat gangguan homeostasis lingkungan.
Ilmu mikrobiologi klinik sebagai salah satu cabang ilmu kedokteran lainnya menurut Noorhamdani memiliki peranan yang sangat vital dalam masa-masa berkembangnya kembali penyakit-penyakit infeksi. Peran tersebut tidak hanya dalam membantu menegakkan diagnosis saja, tetapi juga dalam hal pengobatan.
Noorhamdani mengatakan, "Meningkatnya permasalahan penyakit infeksi baik yang terjadi di masyarakat maupun di rumah sakit, perlu dilakukan upaya yang terencana, strategi dan kegiatan yang jelas, pemantauan yang terus menerus oleh semua pihak dan didukung oleh pemerintah".
Peran strategis untuk terlibat sejak awal dalam menentukan metodologi yang tepat untuk mengidentifikasi agen penyebab, dan aktif dalam membuat pedoman prosedur tetap dan memberikan informasi pada instansi berwenang dalam menentukan kebijakan penanggulangan infeksi. Dengan kondisi tersebut, menurut Noorhamdani perlu dilakukan reformasi di bidang sistem pelayanan kesehatan dan perlu dipertimbangkan pengembangan unit-unit perawatan penyakit menjadi Laboratorium Mikrobiologi Klinik dan Penyakit Infeksi. "Saat ini sebenarnya kita banyak membutuhkan SDM mikrobiologi klinik serta fasilitas-fasilitas pendukung yang lebih baik", tuturnya.
Jika saat ini tenaga dokter spesialis mikrobiologi klinik masih terbatas di rumah sakit pendidikan negeri, diusulkan keberasaan dokter spesialis di semua fasilitas pelayanan kesehatan baik milik negara maupun swasta.
Indonesia yang hanya memiliki satu pusat pendidikan spesialis mikrobiologi klinik (Universitas Indonesia) perlu menambah jumlahnya dengan membuka pusat pendidikan yang sama agar perannya di dalam masyarakat lebih optimal.
Prof.Dr.dr.Noorhamdani, AS. DMM. SpMK, pria kelahiran Ponorogo, 10 Nopember 1950. Ia memiliki seorang istri dr.Umi Kalsum M.Kes. dengan empa orang putra. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di FK Unair pada tahun 1975 dan menyelesaikan program dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik pada tahun1992 serta menyelesaikan program S3 di Unair. Pria yang sangat aktif dalam organisasi kedokteran ini telah membuat sebanyak 31 karya ilmiah/penelitian dan 6 buku/diktat. [hm]

Minggu, 25 Oktober 2009

Malam Keakraban Keluarga Besar FKUB & Diesnatalis ke 46 Berlangsung Cukup Guyub Rektor Menyematkan Mahasiswa FKUB Berprestasi Tingkat Nasional


Keterangan Foto: Sambutan Rektor UB Prof.Dr.Ir.Yogi Sugito (ard)


Keterangan Foto: pose bersama Dekan FKUB Dr.dr.Samsul Islam,SpMK,MKes bersama Rektor UB Prof.Dr.Ir.Yogi Sugito bersama mahasiswa FKUB peraih prestasi Nasional (ard)


Keterangan Foto: Ny.Sri Suciati Samsul Islam Istri Dekan FKUB saat berbincang dengan Ny. Yogi Sugito Istri Rektor UB. (ard)

Keterangan Foto : Cukup akrab berbincang para dosen dan pimpinan FKUB (ard)

Media Center,FKUB
Malam keakraban keluarga besar Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya Malang berlangsung cukup guyub, malam keakraban, dalam rangka Dies Natalis ke 46 Fakultas kedokteran yang sempat Vakum terhenti diperingati. Hadir juga Rektor Unibraw Prof. Dr. Yogi Sugito yang telah menyematkan 18 mahasiswa FKUB yang berprestasi ditingkat Nasional baik Pimnas XXII UB maupun kegiatan ilmiah yang lain. Sabtu (24/10) di Gazebo Universitas Brawijaya Malang .
Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, MKes Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menyampaikan, bahwa , makna dari diesnatalis ini cukup besar, karena dengan memperingati Ulang tahun akan bisa menginteropeksi diri dalam berbagai hal berkaitan dengan perkembangan FKUB. FKUB ini melaju cukup cepat, senyampan dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi kedokteran. Saat ini FKUB telah mampu bertengger di dunia International terbukti banyaknya warga negara tetangga yang mempercayakan putranya dalam menggali ilmu dibidang kesehatan di FKUB. Beberapa negara tetangga yang saat ini kuliah di FKUB diantaranya negara Malaysia, Honggaria, India, Afrika, China dan masihy banyak lagi.
Tentunya kekompakan team dari FKUB harus digalang seperti halnya terlihat saat dies natalis ini, semua hadir mulai dari karyawan , dosen, mahasiswa serta seluruh mitra FKUB termasuk RSU Saifuil Anwar Malang. Tentunya keakraban ini harus kita galang agar kita bisa meninmgkatkan kinerja serta kualitas dari FKUB. Dengan banyaknya mahasiswa yang berprestasi di FKUB semakin menunjukkan bahwa FKUB semakin maju dan handal .
Dalam malam keakraban diisi berbagai kegiatan atraksi seni maupun tari dari para dokter RSU Saiful Anwar Malang, mahasiswa dan dosen FKUB. Sejumlah mahasiswa berprestasi yang dapat penghargaan Rektor diantaranya Zulfikar Syam Bani Ulhag Juara I PKMP Pimnas XXII dengan teamnya Tenta Hartian Hendyatama , Hamid Hunaif Dhofi, sedangkan Arif Sudarsono PKMP Pimnas XXII Juara II, dengan teamnya Andika Agus S, Arsyna anathesia, team dari Natanael Untario, Tetuka Bagus L, Krisadelfa Sutantio dapat juara II PKMPGT Pimnas XXII UB, team Elisa Fauzitatul M, Lailatul Mafrukha M, Torena Yuristah Juara II KKTA Non PKPM Pimnas XXII sedangkan Rosikah Al Maris juara II lomba Essai Nasional Badan Pers Nasional ISMKI, team Yaniar Uzxilfatin,Choirina Windardi Juara III Agro Industrial Paper competition Tingkat Nasional, Zulfikar Syam Bani Ulhag dan Tenta Hartian Hendyatama Juara III peneliti Remaja Indonesia (PPRI) tahun 2009 . (ard)

Rabu, 21 Oktober 2009

Sekitar 27 Ners & 40 Sarjana Gizi Disumpah





Media Center, FKUB
Sekitar 27 Ners program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) FKUB dan 40 Sarjana Gizi baru disumpah selanjutnya dilepas oleh Dekan FKUB Dr. dr. Samsul Islam, SpMK , MKes di Gedung Gramedika Lantai II FKUB Sabtu (17/10) belum lama ini. Pelepasan dan sumpah setelah yang bersangkutan mengikuti acara Wisuda secara bersamaan dengan Fakultas lain yang diselenggarakan Universitas Brawijaya Malang.
Pesan singkat Dekan FKUB Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, MKes bahwa para lulusan PSIK maupun sarjana Gizi harus selalu meningkatkan keprofesianya, sehingga akan bisa mengabdi di masyarakat dengan baik. Para lulusan Ners maupun Gizi hasil Yudisium 07 Agustus 2009 itu diminta juga untuk bisa menjaga martabat profesi dan senan tiasa meningkatkan kualitas dan keilmuanya, sehingga dalam penanganan terhadap penderita dipusat-pusat kesehatan maupun rumah sakit akan bisa lebih baik.
Ditambahkan khusus perawat, bahwa dalam penanganan pasienj seorang perawat harus mampu menegakan diagnose keperawatan dan melakukan tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan dasar keperawatan bagi penderita , demikian juga dengan pelayanan gizi kesehatan .Tindakan keperawatan dan pengelolaan Gizi yang didasari pengetahuan yang cukup akan menghasilkan out put yang berkualitas juga.
Sementara dilaporkan Dr.dr. Endang Sriwahyuni,MS Ketua Program Studi Gizi bahwa jumlah sarjana Gizi yang dilepas 40 orang, sehingga sampai saat ini PSIK telah meluluskan sekitar 275 orang sarjana Gizi. Hal senada disampaikan dr.Subandi, MKes, DAHK,PA (K) Ketua jurusan keperawatan bahwa dengan disumpah dabn dilepasnya 27 Ners maka jumlah Ners yang diluluskan FKUB sekitar 711 Ners (ard)

Jumat, 16 Oktober 2009

Lulusan Dokter Program Spesialis I Ditutut Lebih Profesional


Keterangan Foto: Para peserta PPDSI saat melakukan prosesi pelepasan (ard)


Keterangan Foto: Direktur Rumah Sakit Syaiful Anwar, dr. Achmad Thamrin, Sp.JP.saat memberikan sambutan (ard)

Keterangan Foto: Tamu undangan dan beberapa pimpinan FKUB (ard)


Keterangan Foto: Dekan FKUB Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, MKes saat mengalungkan Gordon pada peserta PPDS I (ard)
Media Center, FKUB
Para lulusan program dokter spesialis I dituntut agar lebih baik dalam menjalankan tugasnya, karena dengan bertambahnya predikat spesialis maka para dokter diminta bisa bekerja bisa lebih profesional dalam menjalankan tugas pengabdianya dibidang kesehatan . Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, MKes. Melepas Delapan lulusan dokter spesialis dari Sembilan dokter, seorang tak hadir karena berhalangan.
Pelepasan dokter spesialis dihadiri sendiri oleh , Direktur Rumah Sakit Syaiful Anwar, dr. Achmad Thamrin, Sp.JP. Dalam sambutan, ia menyatakan bahwa RSSA dan FK UB merupakan 2 (dua) institusi yang berperan besar melaksanakan Program Pendidikan Dokter Spesialis I (PPDS I). Untuk itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara keduanya guna melahirkan lulusan yang memiliki profesionalitas serta kematangan emosi dan spiritual yang merupakan modal utama untuk terjun ke dalam masyarakat. "Karena pendidikan yang ditempuhnya, maka para peserta pendidikan Dokter Spesialis berhak mendapat tambahan gelar yang bukan hanya untuk menambah panjang nama tetapi harus dapat memberi nilai tambah bagi masyarakat", ujar Thamrin. Dalam tahun 2009 ini, RSSA dan FK UB dikatakannya telah membuka 5 (lima) program baru dokter spesialis.

Lulusan Baru
Kesembilan orang dokter spesialis baru tersebut adalah dr. Oeryana Agustin Widayanti, SpP (judul thesis: "Pengaruh Pengobatan Suportif Vitamin D Terhadap Konversi Sputum dan Perbaikan Radiologis Penderita Tuberkulosis Paru"), dr. Mauritz Silalahi, SpP (judul thesis: "Pengaruh Breathing Exercise dan Latihan Ergocycle Terhadap Hasil Spirometri, 6 Minutes Walk Test St. George Respiratory Questionnaire Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik?), dr. Hasna Retna Wati, SpM (judul thesis: "Efek Pemberian Melatonin terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) pada Kultur Sel Pigmen Epitel Retina (RPE) Mata Kambing (Capra hircus) yang dipapar H2O2"), dr. Aulia Abdul Hamid Abdullah, SpM (judul thesis: "Efek Pemberian Lycopene Terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) pada Kultur Sel Pigmen Epitel Retina (RPE) Mata Kambing (Capra hircus) yang dipapar H2O2"), dr. Andrianus Gatot Sugiharto, SpPD (judul thesis: "Kaitan antara Gambaran Histopatologis dan Klinis dengan Respon Terapi Kortikosteroid pada Penderita Sindroma Nefrotik Dewasa), dr. Theresia Avilla Ririel Kusumosih, SpOG (judul thesis: "Perbandingan Jumlah Podosit Urine pada Kehamilan Normal dengan Kehamilan yang Disertai Preklampsia dan Hipertensi Kronis"), dr. Johannes Eliser Sebayang, SpTHT-KL (judul thesis: "Hubungan Eosinofil Sekret Hidung dengan gejala Buntu Hidung pada penderita Rinitis Alergi Persisten"), dan dr. Nunun Chatra Kristinae, SpTHT-KL (judul thesis: "Efektivitas Echinacea dalam Mengurangi Gejala Nyeri Tenggorokan pada Faringitis Akut Karena Virus"). Dalam pengambilan janji dan pelepasan dokter spesialis kali ini, dr. Oeryana Agustin Widayanti dinyatakan menyandang gelar Cumlaude pada Ujian Nasional Paru yang baru pertama diadakan di Indonesia. [ard]

LPM FKUB Memberikan Penyuluhan Demam Berdarah Warga Sawojajar


Keterangan Foto: dr. Aswin Djoko Baskoro, MS, SpParK pakar dari FK UB ketika memberikan penjelasan.(ard)


Keterangan Foto: Lilik Zuhriyah,SKM,MKes Ketua panitia dari FKUB saat memberikan sambutan (ard)


Keterangan Foto: Cukup antusias warga sawojajar saat mendengarkan arahan bahayanya Nyamuk Demam berdarah dan cara penanganannya.(ard)


Media Center, FKUB
Lembaga Pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Malang dan RSU Saiful Anwar Malang memberikan penyuluhan Demam Berdarah di wilayah Kelurahan Sawojajar Kota Malang. Angka Demam Berdarah di Kelurahan Sawojajar, Kota Malang cukup menonjol, selalu berada diposisi teratas seperti disampaikan dr. Nunus, M.Kes dari Dinas Kesehatan Kota Malang.
Diketahui sebanyak 465 kasus ditemukan sampai bulan Agustus 2009 dengan korban meninggal 4 orang. Tidak hanya itu, angka kejadian (Incidence Rate/IR) Demam Berdarah di Sawojajar menurut Nunus juga relatif tinggi, hingga 50/100.000 penduduk. Hal ini dikatakannya masih jauh dari target pencapaian yang ditetapkan Pemerintah Propinsi Jawa Timur dimana angka kejadian diharapkan hanya 20/100.000 penduduk dan angka bebas jentik 95%.
Dari data yang berhasil dihimpunnya, kasus tertinggi demam berdarah di Kota Malang berkisar antara bulan Maret dan April sedangkan yang terendah antara bulan Juni-Agustus. Pada bulan-bulan dengan angka kasus rendah tersebut, Nunus menyarankan agar dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) diantaranya melalui fogging (pengasapan). "Agar fogging efektif, maka sebaiknya semua perabotan rumah tangga dikeluarkan karena nyamuk seringkali tersembunyi di kolong ataupun di bawah perabotan yang tidak terjangkau asap", ujarnya.

Nyamuk Betina Lebih Ganas
,dr. Didik, M.Kes dari Seksi Penyakit Infeksi dan Tropik Lab/SMF Ilmu Penyakit Dalam RSSA/FK UB menjelaskan bahwa jenis nyamuk aedes yang berbahaya adalah nyamuk betina. Nyamuk jenis ini, diterangkannya menghisap darah untuk mematangkan telur sembari memasukkan virus dengue yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah (Dengue Hemorrhagic Fever). Gejala penyakit ini meliputi demam, pusing, nyeri (kepala, otot, sendi, dan belakang mata), manifestasi perdarahan, kecenderungan terjadi syok dan penurunan jumlah sel darah putih. "Indikasi pasien yang diharuskan masuk rumah sakit adalah kulit dingin dan pucat, gelisah/tidak sadar dan jumlah urine sedikit", terang dr. Didik. Pasien dinyatakan telah sembuh dari demam jenis ini jika jumlah trombositnya lebih dari 50.000/m3 dan urine telah kembali normal.
Sementara dr. Aswin Djoko Baskoro, MS, SpParK (dosen FK UB Nyamuk Aedes keberadaan disebabkan oleh faktor lingkungan yang sering dikarenakan kesalahan manusia sendiri. Nyamuk ini, menurutnya suka tinggal di air, terutama air yang menggenang. Lurah Sawojajar, Mustaqim Jaya, AP, MM menyatakan bahwa pihaknya merasa prihatin atas tingginya angka Demam Berdarah di wilayahnya. Untuk itu, secara khusus ia menghimbau agar warga menjaga lingkungan sekitar tempat tinggalnya.(ard)

Jumat, 09 Oktober 2009

TOT Hadirkan Josephine Teo dari Singapure General Hospital


Josephine Teo saat memberikan materi pada peserta

.
Koran Rakyat, Kampus
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Kerjasama dengan Singapure International Fondation (SIF) mengadakan Training Of Trainer s (TOT) dengan mengundang nara sumber Josephine Teo salah seorang senior nurse clinician dari , Singapore General Hospital.” Tansdas dr.H.M. Subandi , M.Kes , DAHK , PA (K) Ketua Jurusan Program Study Ilmu Keperawatan FKUB pada Media Center FKUB Jumat (8/10) belum lama ini.
Disampaikan dr . Subandi bahawa Josephine Theo dating ke Indonesia dengan diikuti beberapa teamnya diantaranya Pang Ai Khim dari Singapure Valunteer Overseas (SVO) dan team dari SIF, kegiatan berlangsung selama tiga haru mulai Senin (11/10) hingga Rabu (13/10), kegiatan yang akan dibuka dan ditutup oleh Dekan FKUB Dr. dr. Samsul Islam, SpMK.Mkes akan bisa mmberikan wawasan pada tenaga perawat yang ada di Indonesia khususnya yang ada di Malang Raya, beberapam utusan dari rumah sakit Umum Saiful Anwar Malang, Poltekes Malang dan utusan dari Biro Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Lebih jauh dikatakan Dr. Subandi, bahwa selain pemberian materi juga para peserta akan diberi sertifikat selain itu juga ada perjanjian kerjasama antara Singapura International Fondation (SIF) dengan RSU Saiful Anwar Malang Poltekes dan FKUB. Sedangkan perkiraan jumlah peserta hampir 100 orang selain tamu undangan dari beberapa instansi Poltekes, RSUSaiful Anwar Malang dan FKUB. (ard)

42 Dokter Disumpah Dekan FKUB




Keterangan Foto : Dekan FKUB Dr.dr. Samsul Islam,SpMK.Mkes usai mengikuti acara sumpah para dokter muda(fd)

Media Center,FKUB
Rumah Sakit Akademis Universitas Brawijaya di Jl. Soekarno Hatta diharapkan bisa menjadi supplement serta alternatif RSU Saiful Anwar Malang, “:tentunya keberadaanya tidak perlu diragukan,”tandas Dekan FKUB Dr.dr.Samsul Islam, SpMK,Mkes pada Media Cent6er usai mengucapkan Sumpah Dokter di Gedung Gramedika Rabu (7/10), belum lama ini.
Disampaikan dokter Samsul bahwa, Rumah sakit itu nantinya yang menonjol dari sisi pendidikannya.Sehingga akan bisa membantu dalam berbagai penelitian dalam bidang kesehatan. Oleh, karenanya masyarakat harus bisa memahami, karena semuanya untuk kepentingan bangsa khususnya dibidang kesehatan.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB), Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, MKes dalam kesempatan itu memimpin upacara Pengucapan Sumpah Dokter. Sebanyak 42 dokter baru hasil yudisium di gedung Graha Medika lantai II.
Dokter Baru
Para dokter baru yang akan diambil sumpahnya meliputi dr. Amanda Mustika Sari, S.Ked; dr. Cahyo Purnomo, S.Ked; dr. Ibnu Firdiansyah Zayyad, S.Ked; dr. Puji Mirantiningsih, S.Ked; dr. Rina Damaiati Purwaningtyas, S.Ked; dr. Sintia Damayanti, S.Ked; dr. Sofia Norma Kusumaningsih, S.Ked; dr. Suci Prawitasari, S.Ked; dr. Anak Agung Gede Mayun Mahardika, S.Ked; dr. Adi Wira Perdhana, S.Ked; dr. Adimas Nofrianto Bayuadji, S.Ked; dr. Aji YUsworo, S.Ked; dr. Andrean Adhi Nugroho, S.Ked; dr. Arie Zainul Fatoni, S.Ked; dr. Arley Sadra Telussa, S.Ked; dr. Dearisa Surya Yudhantara, S.Ked; dr. Dhany Prafita Ekasari, S.Ked; dr. Dian Sukma Hanggara, S.Ked;dr. Eny Dian Agustin, S.Ked; dr. Erik Hadimuljono, S.Ked; dr. GUnawan Sukoco, S.Ked; dr. Hendy Setyo Yudhanto, S.Ked; dr. Ihda Dian Kusuma, S.Ked; dr. Muhammad Tasrif Thahir, S.Ked; dr. Muhammad Fahrul, S.Ked; dr. Muhammad Kriestian, S.Ked, dr. Nafitri Aulia, S.Ked; dr. Nila Krestin Purwaningtyas, S.Ked; dr. Nyoman Indra Bayu, S.Ked; dr. Rahmad, S.Ked; dr. Ratna Pancasari, S.Ked; dr. Rizka Desria, S.Ked; dr. Rodhiyan Rakhmatiar, S.Ked; dr. Rosaria Dian Lestari, S.Ked; dr. Saktivi Harkitasari, S.Ked; dr. Sasmanu Yulanda, S.Ked; dr. Siti Nurul Hapsari, S.Ked; dr. Sulung Mahardika, S.Ked; dr. Whenny Dyah Prajanti, S.Ked; dr. Cholid Rochman Riskianto,S.Ked; dan dr. I Made Daru Dama, S.Ked. (ard)

Kamis, 08 Oktober 2009

FKUB Berikan Solusi Anak Berkebutuhan Khusus Dengan Melalui Seminar Sehari


Keterangan Foto : Acara Dibuka Pembantu Dekan III dr. M. Hanafi,Mph

Keterangan Foto: Dra.Asmika beserta para panitia (ard)

keterangan Foto: Para Peserta seminar autis (ard)

Media Center,Fkub
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) pada Sabtu (3/10) menyelenggarakan seminar sehari bertajuk "Peran Masyarakat Dalam Menghantar ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)". Kegiatan ini diikuti oleh orang tua dan guru dari 20 Taman Kanak-kanak (TK) dan sekolah pendidikan khusus di Malang sebanyak 40 orang. Beberapa pembicara berkompeten yang dihadirkan diantaranya Dr. dr. Mardhani Yosoprawoto, SpA (K), Ir. Endang Surti serta Bony Dewayanti, S.Si. Dalam acara tersebut, dilangsungkan juga pemutaran film edukasi audiovisual disamping demo sponsorship dan kreativitas anak autis.
Deteksi Dini
Dalam paparannya, dr. Mardhani menyatakan bahwa beberapa anak autisme sudah menunjukkan perilaku tertantu sejak lahir namun yang sering diperhatikan keluarga mulai tampak pada usia 18-36 bulan. Perilaku tersebut meliputi tingkah laku yang aneh, menolak kehadiran orang lain serta mengalami kemunduran dalam berbahasa, bicara, sosialisasi dan ketrampilan yang pernah dimilikinya. Diagnostik yang dapat dilakukan menurut Mardhani meliputi gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik seperti tidak bisa bermain dengan teman sebaya dan tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi seperti cara bermain yang kurang bervariasi, kurang imajinatif dan kurang bisa menirukan. Selain itu, menurutnya juga terdapat suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat dan kegiatan.
Sebagai terapinya, dr. Mardhani menyarankan beberapa hal seperti pengaturan nutrisi, suplementasi, detoksifikasi, imunoglobulin secara intravena dan infus, memperbaiki sistem pencernaan, terapi medik, pendidikan dan pelatihan anak autis serta bimbingan untuk orang tua dan keluarga.
Pengaturan makanan
Autisme adalah gangguan keterlambatan perkembangan kemampuan komunikasi, berbicara, perilaku dan ketrampilan motorik, sifatnya luas dan berat, yang terjadi mulai usia dini 2-3 tahun. Gangguan tersebut sangat mengganggu pertumbuhan anak sehingga ada kemungkinan terjadinya gangguan gizi. Oleh karena itu, pengaturan makanan yang tepat menjadi salah satu terapi yang dianjurkan. Demikian disampaikan Ir. Endang Surti dalam paparannya mengenai "Pengaturan Makanan Untuk Autisme". Tujuan pengaturan makanan ini, dijelaskan Endang Surti, adalah untuk mengurangi gejala sindroma autisme, mengurangi perilaku hiperaktif dan mempertahankan status gizi normal. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengaturan makanan untuk penderita autis diantaranya menghindari makanan yang mengandung tepung terigu dan hasil olahnya, menghindari makanan yang mengandung susu dan hasil olahnya, menghindari makanan yang mengandung zat pengawet, batasi pemakaian gula pasir dan ganti dengan gula buah (sukrosa) serta gunakan sayuran dan buah segar.
Kegiatan ini menurut rencana akan dilakukan secara berkelanjutan. Kegiatan berikutnya yang akan dilangsungkan adalah pelatihan khusus untuk Guru TK dalam hal pendeteksian dini dan tata laksana Anak Berkebutuhan Khusus (Gangguan Spektrum Autis). [ard]


FK UB Kirim Bantuan Untuk Korban Gempa Sumatera

Media Center,FKUB
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) mengirimkan bantuan untuk para korban gempa di Sumatera Barat dan sekitarnya. Seperti diketahui, gempa dengan skala 7.9 Skala Richter telah meluluhlantakkan tanah Minang dan sekitarnya ini pada Rabu (30/9). Sebagai langkah awal, pada Sabtu (3/10) lalu FK UB telah mengirimkan 4 (empat) orang dokter dan perawat. Mereka adalah dr. Ali Haedar, dr. Henry Kasudarman, dr. Ivan Setiawan dan Alfrina Hary FKPMM. Disampaikan Ketua Team of Emergency and Disaster (TED) Universitas Brawijaya, dr. Djoko Santoso, DAHK, MKes, saat ini keempat dokter itu tengah menjalankan tugas sembari mengamati berbagai hal yang persis dibutuhkan oleh para korban. Dari laporan yang disampaikan keempat dokter tersebut, diketahui bahwa kondisi disana telah masuk pada tahapan pasca bencana dimana wabah penyakit dan bau menyengat muncul dari mana-mana disamping banyaknya korban yang menderita kelaparan. Hal ini, menurut mereka masih diperparah dengan beberapa kendala transportasi, BBM mahal, dan jalan longsor. Dengan berbekal informasi ini, menurut dr. Djoko, dalam waktu dekat TED UB akan segera mengirimkan sukarelawan, tenda, tandu, ambulance, obat-obatan serta makanan. Berkaitan dengan hal tersebut, saat ini TED UB juga tengah melakukan penggalangan dana untuk para korban gempa Sumatera Barat dan Jambi. Bagi semua pihak yang berminat menyalurkan dana, dapat melalui Rekening Sosial UB atas nama Bambang Guritno di Bank BNI Cabang Universitas Brawijaya dengan nomor rekening 0039535409. Disampaikan penanggungjawab penggalangan dana ini, Dr. Kusuma Ratnawati, SE, MM, rekening ini dikhususkan bagi para korban bencana gempa sumatera saja. Untuk selanjutnya akan dirumuskan dana sosial abadi dari sivitas akademika untuk menanggulangi bencana alam yang datangnya seketika.


Bebas SPP
Selain bantuan dari Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya juga memberikan keringanan berupa bebas SPP bagi mahasiswa korban gempa asal Padang dan Jambi. Mereka hanya diharuskan untuk datang ke bagian kemahasiswaan gedung rektorat lantai II sembari membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP). [dd]