Minggu, 23 Agustus 2009
Dra. Ristika, MM Alih Jabatan Kabiro Bapsi UB Dian Lukito Pambudi, S.IP Pejabat Baru KTU FKUB
Keterangan Foto: Setelah Sertijab Acara dilanjutkan buka bersama dengan dosen dan karyawan FKUB. (ard)
Keterangan Foto: Pemberian ucapan selamat pada Pejabat KTU FKUB lama dan yang baru oleh Dekan FKUB. (jj)
Keterangan Foto: Penandatanganan serah terima jabatan disaksikan oleh Dekan FKUB Dr. Dr.dr. Samsul Islam, SpMK,M.Kes dan Pembantu Dekan II FKUB Dr. dr. Setyawati Soeharto, M.Kes,(ard)
Keterangan Foto : Surat keputusan sertijab dibacakan Umy Kulsum (ard)
Media Center, FKUB
Penandatanganan serah Terima jabatan Kepala Tata Usaha Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya berlangsung di Gedung Gramedika Minggu ( 23/08) belum lama ini. Peralihan dari pejabat Lama Dra. Ristika,MM digantikan oleh Dian Lukito Pambudi, S.IP. Sedangkan Dra. Ristika mendapat jabatan baru sebagai Kepala Biro Administrasi Perencanaan, Kerjasama, Kehumasan, dan Sistem Informasi (BAPSI) Universitas Brawijaya Malang.
Dalam sambutan Dr.dr. Samsul Islam, SpMK. M.Kes Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menyampaikan ucapan terima kasih pada Dra. Ristika selama menjabat sebagai Kepala Tata Usaha di FKUB, yang selama ini berjalan cukup baik dan harmonis sehingga bisa terlaksananya proses kerja yang baik. Selain itu juga selama bekerja di tempat yang baru sebagai Kabiro BAPSI yang cakupannya lebih luas. Selain itu juga kepada Dian Lukito Pambudi selamat bekerja yang menempati jabatan baru sebagai Kepala Tata Usaha Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
Sedangkan sambutan Dra. Ristika,MM menyampaikan mengucapkan terima kasih pada seluruh karyawan FKUB yang telah mendukung kerjanya selama menjadi Kepala Tata Usaha di FKUB, pada kesempatan bulan suci Romadlan ini mohon maaf bila ada kesalahan baik disengaja maupun tidak. Saat itu Dra. Ristika cukup terharu, karena harus bertugas ditempat yang baru, memisahkan diri dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.” Saya mohon dukungan dan doa semoga ditempat yang baru bisa bekerja lebih baik,Tandasnya.
Serah terima jabatan di saksikan oleh seluruh dosen dan karyawan FKUB termasuk sejumlah pimpinan diantaranya Pembantu Dekan I Prof. Dr. dr. Edi Widjajanto,MS, SpPK (K), Pembatu Dekan II FKUB Dr. dr. Setyawati Soeharto, M.Kes, Pembantu Dekan III dr. Muhammad Hanafi, MPH serta seluruh pimpinan Program Studi FKUB dan termasuk Presiden BEM FKUB. (eas)
Jumat, 21 Agustus 2009
Tiga Team Ahli FKGUI Kunjungi PSKG FKUB Singkronkan Modul Blok 5 & Blok 6
Keterangan Foto: M. Chair Effendi,drg,SU,SpKGA ketua PSKG FKUB bersama ketua team FKGUI Dr. Ellya Herda , drg,Msi (eas)
Keterangan Foto: Penanggung jawab blok 5 drg. Anggani dan blok 6 drg. Ratna Kumala PSKG FKUB (eas)
Keterangan Foto; Para dosen PSKG FKUB dan team FKGUI (eas)
Media center, FKUB
Tiga orang team Ahli dari Fakultas kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKGUI) kunjungi Program Studi Kedokteran Gigi (PSKG) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Tiga orang team terdiri dari Dr. Ellya Herda , drg,Msi, Kamizar drg,SpKG (K) dan Dr. Menik Minjiarti,drg,SpRKG, kehadiranya diterima oleh M. Chair Effendi,drg,SU,SpKGA ketua PSKG FKUB Jumat (21/08) di gedung pusat FKUB lantai 2 belum lama ini.
M Chair Effendi menyampaikan, bahwa kehadiran tiga orag team dari FKGUI itu sudah yang kesekian kali, tujuanya untuk menselaraskan modul dari PSKG FKUB dalam persiapan pratikum /Skill’S Lab yang ada di blok 5 dan blok 6, sehingga ada singkronisasi antara team konsultan dengan PSKG FKUB. Tentunya dari penaggung jawab blok 5 dan 6, telah mempersiapkan materi bahasan yang akan jadi bahan koreksi dari team FKGUI. Team berada di PSKG FKUB selama dua hari, mulai Jumat (21/8) hingga Sabtu (22/08).
Sedangkan hasil dari bahasan kedua belah pihak antara team FKGUI dengan (PSKG) FKUB akan digunakan untuk pelaksanaan Skill’S Lab di blok 5 dan 6, sedangkan untuk blok 2,3 dan 4 sudah selesai diteliti. (eas)
Kamis, 20 Agustus 2009
Ordik Mahasiswa S2 & S3 Cenderung Pada Pendalaman Penelitian
Keterangan Foto: Para peserta dapat Pengarahan Prof.Dr.dr. Rasjad Indra, MS di laboratorium Biomedik (ard)
Keterangan Foto: Para Peserta Ordik Program S2 dan S3 (ard)
Media Center, FKUB
Orintasi Pendidikan (Ordik ) untuk mahasiswa program S2 dan S3 serta program pendidikan dokter spesialis FKUB, para mahasiswa ini lebih banyak diberikan materi di dalam ruangan tertutup, materi lebih cenderung pendalaman dalam melakukan penelitian. Ordik Mahasiswa S2 dan S3 serta program dokter spesialis ini dibuka oleh Dekan FKUB Dr.dr. Samsul Islam,SpMK, M.Kes di Graha Medika Lantai 1 ruang . 107 Kamis (20/08) belum lama ini. Dengan peserta dari S3 14 orang dan S2 orang peserta.
Dr. dr. Samsul Islam,SpMK, MKes dalam sambutanya memberikan pengenalan gambaran prospek ke depan FKUB, yang dalam visi-visinya menuju ke pendidikan yang bertaraf International, dimana bukan hanya mahasiswa Indonesia saja yang kuliah di FKUB, tapi juga dari beberapa negara asia lebih memilih FKUB sebagai tempat menimbah ilmunya dibidang kesehatan.
Setelah dibuka Dekan FKUB sejumlah materi Ordik diberikan Mahasiswa S2 & S3 diantaranya Pengenalan kurikulum program studi S2 biomedik dan kurikulum Program studi S3 Ilmu kedokteran ( By research) disampaikan Prof.Dr. Edi Widjajanto,MS,SpPK (K) sedangkan materi Pohon penelitian dan Road Map penelitian FKUB oleh Prof.dr.M. Aris Widodo,MS,SpFK,Ph.D , materi Peralatan dan kemampuan laboratorium FKUB /LSIH oleh Prof.Dr.dr.dr.Sumarno,DMM,SpMK, materi batasan kedalaman penelitian S2 & S3 oleh Dra.Diana Lyrawati,Apt,Msc,PhD. Selanjutnya para peserta diajak berkunjung ke Lab Biomedik dengan pemateri Prof.Dr.dr.M.Rasjad Indra,MS, ke Lab farmakologi oleh Dr.dr.Nurdiana.M.Kes, Lab Mikrobiologi oleh Prof. Dr.dr.Sanarto Santoso,SpMK, kunjungan ke Lab Parasitologi dengan pemateri Prof. Dr.dr.Teguh Wahju Sarjono,DTM&H,SpPark kemudian ke Lab Faal bersama Dr.dr. Retty ratnawati,M.Sc dan berakhir di Lab Sentral Ilmu Hayati dengan bimbingan Dr.Dra.Fathiyat,M.Kes. (ard)
Selasa, 18 Agustus 2009
Dekan FKUB Dr.dr. Samsul Islam, SpMK,MKes harapkan Peserta PK2 Maba Disiplin & Mampu Kembangkan Penalaran
Keterangan Foto : Dekan FKUB Dr.dr.Samsul Islam,SpMK,MKes saat memberi arahan peserta PK2MABA (ard)
Keterangan Foto: Para Peserta PK2MABA FKUB (eas)
Media Center, FKUB
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Dr. dr. Samsul islam, SpMK,MKes menerima sekaligus membuka PK2 Maba mahasiswa FKUB halaman lapangan parkir depan Gedung Gramedika Rabu (19/08) kemarin. Kegiatan yang diikuti sekitar 858 mahasiswa baru dan 33 mahasiswa angkatan sebelumnya yang belum pernah mengikuti pengenalan kampus, sehingga berjumlah 891 orang peserta dalam kegiatan tersebut.
Dalam arahan Dekan FKUB Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, Mkes menyampaikan bahwa mahasiswa baru harus bisa disiplin sebagai kunci kesuksesan dan mengikuti ketentuan dari program FKUB. Karena, dengan disiplin akan bisa mengantarkan para mahasiswa baru ( Maba red) hingga lulus nantinya serta mampu kembangkan penalaran selama mengikuti kuliah. Dicontohkan Dekan FKUB dalam persoalan yang sangat sederhana dalam cara berpakaian, calon seorang dokter harus bisa berpakaian yang rapi dan sopan, sehingga nantinya akan terbawah dalam melayani pasien dimasyarakat.Begitu juga rambut harus bisa rapi, karena kalau dari potongan seorang dokter sudah tidak meyakinkan maka seorang pasien akan takut untuk berobat ke yang bersangkutan. “ Lagi lagi Dekan memberikan contoh, kalau seandainya rambut dokter kayak mbah surip maka pasienya belum berobat sudah takut terlebih dahulu,” tuturnya.
Sementara Ardhan Prahara Putra Presiden BEM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) menyampaikan, bahwa PK2 Maba ini lebih diarahkan ke pengenalan kampus khususnya FKUB, selain itu juga memberikan materi yang arahnya melatih cara berfikir mahasiswa agar bisa lebih kreatif, sedangkan untuk beberapa bekal yang mereka bahwa lebih kearah berfikir kreatif, membangun penalaran,minat bakat dan kecerdasan emosional. Selain itu juga ada Outbond.” Jadi untuk gerakan fisik yang membuat mahasiswa takut kita tiadakan,” tuturnya. Kegiatan yang dibuka Rabu (19/08) nantinyakan diakhiri Jumat (21/08). Harapannya mahasiswa bisa maju bersama FKUB dalam satu jiwa. (eas)
Senin, 17 Agustus 2009
Dekan FKUB Memberi Penghargaan Mahasiswa Berprestasi Dan Ucapan Terima Kasih Pada Pegawai memasuki Masa Pensiun Dalam Peringatan HUT RI ke 46
Keterangan Foto; Para Mahasiswa berprestasi di FKUB dalam Pimnas XII belum lama ini (ms)
Keterangan Foto: Ucapan Selamat dari Dekan FKUB Pada mahasiswa berprestasi dalam mengikuti Pimnas XXII (ms)
Keterangan Foto: ucapan terima kasih Dekan Fkub Dr.dr.Samsul Islam, SpMK,MKes para salah satu karyawan yang telah memasuki pensiun (ms)
Keterangan Foto: Para dosen & karyawan yang telah memasuki masa pensiun(ms)
Keterangan Foto: Pemotongan Tumpeng Tandai Peringatan HUT RI ke 46 (ms)
Media Center,FKUB
Peringatan HUT RI ke 46 di Fakultas Kedokteran Universitas Brawaijaya (FKUB) ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Dekan FKUB Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, MKes Senin (17/08) belum lama ini. Selain itu juga Dekan memberikan penghargaan pada mahasiswa berprestasi yang ikut mengharumkan nama Universitas Brawijaya maupun FKUB yang telah ikut andil dalam Pimnas XXII belum lama ini.
Selain memberikan penghargaan pada mahasiswa yang berprestasi Dekan juga memberikan ucapan terima kasih pada 26 tenaga dosen maupun karyawan yang sudah masuk dalam masa purna tugas (pensiun red). Disampaikan Dr. Samsul Islam pada Media Center FKUB, bahwa dalam mengisi kemerdekaan ini harus bisa lebih banyak berkarya nyata untuk kemajuan bangsa dan Negara. Tentunya kalau di FKUB , harus bisa banyak melakukan inovasi serta banyak memunculkan gagasan sehingga bisa memicu peningkatan kualitas, baik secara priibadi yang bersangkutan maupun lembaga yang mereka tempati.
Masih dikatakan Dr. dr. Samsul Islam bahwa FKUB ke depan terus mengembangkan inovasinya dengan rencana berdirinya rumah sakit akademik yang akan dibangun di Jl. Soekarno Hatta Kota Malang, tentunya ini pengembangan yang sangat luar biasa bagi akademis, karena nantinya para mahasiswa FKUB akan bisa praktek maupun study di kampusnyam sendiri. Tentunya dengan adanya rumah sakit tidak sedikit dana yang harus disiapkan. Hal ini sebagai perwujudan sumbangsih FKUB pada masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan.
Sebelum dilakukan tumpengan bersama di FKUB dengan seluruh dosen dan karyawan lebih dulu dilakukan upacara bersama dengan seluruh karyawan yang ada di Universitas Brawijaya. (ard)
Sabtu, 15 Agustus 2009
Dosen FKUB Isi Studium Generale PROKM ITB 2009
Keterangan Foto : Dosen FKUB Dr. dr. Retty Ratnawati (se)
Media Center,FKUB
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB), Dr. dr. Retty Ratnawati, M.Sc pada Kamis (13/8) menyampaikan materi pada studium generale kegiatan Pengenalan Ruang dan Orientasi Keluarga Mahasiswa (PROKM) Institut Teknologi Bandung (ITB). Kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahun dan telah terselenggara untuk keempat kalinya di ITB setiap kali orientasi mahasiswa baru. Dalam kesempatan ini, Retty menyampaikan materi bertajuk "Membangun Integritas Mahasiswa ITB Melalui Pemahaman Perkembangan Psiko Fisiologis Remaja". Dihadapan sekitar 3200 mahasiswa baru, Retty menyatakan bahwa terjadi pergolakan hebat dan diri setiap individu pada masa peralihan dari masa remaja menuju dewasa termasuk ketika beranjak menjadi mahasiswa. Untuk itu, menurutnya perlu dibangun keutuhan diri sebagai mahasiswa melalui kondisi perkembangan (pubertas) yang mereka alami. "Dalam masa pubertas tersebut, setiap individu mengalami pergolakan dalam dirinya antara bertanggung jawab atau menentang", tutur Retty yang juga pakar fisiologi. Melalui integrated life brain function, ia menyarankan kepada para mahasiswa baru tersebut agar tidak banyak menolak setiap tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan menganggap hal tersebut sebagai proses pembelajaran yang nantinya akan berjalan secara ilmiah menuju kedewasaan.
Dalam kegiatan studium generale PROKM ini, ITB juga memberikan wawasan tentang hukum kepada para mahasiswa dengan mendatangkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Jika pada tahun sebelumnya tercetus gerakan anti korupsi, maka untuk tahun ini mahasiswa baru ITB angkatan 2009 ini membuat deklarasi anti menyontek", tutur Retty. Hal lain yang juga diberikan dalam studium generale ini adalah kuliah psikologi serta orientasi sistem akademik. Disampaikan juga oleh Retty penyesalannya mengapa kegiatan seperti ini tidak diadakan di UB. Dengan adanya kegiatan ini, menurutnya akan memberikan pengaruh positif dikalangan mahasiswa baru diantaranya mengurangi arogansi fakultas atau bidang ilmu yang sengaja dibangun oleh para seniornya. Selain itu, kegiatan ini menurutnya juga positif untuk menyampaikan pesan moral termasuk menumbuhkan sense of belonging terhadap universitas ataupun program studinya (almamater). [hm]
Sekitar 82 Mahasiswa Kedokteran Ikuti UKDI di FKUB
Keterangan Foto: Peserta Uji Kompetensi Dokter Indonesia (ard)
Media Center, Fkub
Sekitar 82 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran ikuti Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) di Gedung di Auditorium Lantai 6 kantor pusat FKUB (15/08) kemarin. Peserta 73 orang dari FKUB, 5 orang dari UMM dan 4 orang dari Universitas Jember.
Pengawasan terdiri dari empat orang dari pengawas lokal dan seorang dari pusat. dr.Felicia Kurniawan,Mkes salah seorang pengawas dari pusat pada Media Center FKUB menyampaikan bahwa ,Sesuai dengan tujuan dari Uji Kompetensi, maka materi yang diujikan sesuai dengan kompetensi atau standard profesi yang dibutuhkan dokter Indonesia sebagaimana tertuang dalam KIPDI 3 dengan tetap memperhatikan aspek – aspek lain sehingga dapat menjamin sifat komprehensifnya.
Lebih jauh dikatakan Berkenaan tujuan dari ujian ini adalah untuk mengetahui atau menguji kompetensi seorang dokter, maka ujian akan menitikberatkan pada prinsip-prinsip ilmu kedokteran dasar dan klinik yang sangat penting di dalam praktek klinik di masyarakat maupun di dalam pendidikan kedokteran tahap pascasarjana, dengan mengutamakan penguasaan prinsip – prinsip dasar mekanisme timbulnya penyakit, “Clinical Reasoning”, serta “Critical Thinking” dalam kerangka pemecahan masalah / Problem solving. Keseluruhan soal yang dikembangkan harus bersifat terintegrasi dan menguji secara utuh kompetensi yang dibutuhkan seorang dokter dalam menghadapi berbagai permasalahan kesehatan dan klinis yang akan dihadapinya.
Tujuan dari Uji Kompetensi Dokter Indonesia dikatakan dr. Felicia adalah untuk memberikan informasi berkenaan kompetensi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dari para lulusan dokter umum secara komprehensif kepada pemegang kewenangan dalam pemberian sertifikat kompetensi sebagai bagian dari persyaratan registrasi, untuk kemudian seorang dokter dapat mengurus pengajuan surat ijin praktek dokter atau “medical license”.
Sedangkan dari jumlah peserta belum tentu lulus semua, menunggu hasil UKDI sekitar satu bulanan baru bisa diumumkan. (eas)
Senin, 10 Agustus 2009
17 Mahasiswa Asal Malaysia Ikuti Program Adaptasi di FK UB
Keterangan Foto: Penyerahan sertifikat Pada Peserta Program Adaptasi Mahasiswa Malaysia(hm)
Media center, FKUB]
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) menyelenggarakan program adaptasi bagi 17 mahasiswa baru asal Malaysia pada program studi Pendidikan Dokter. Kegiatan ini diselenggarakan pada 24 Juli hingga14 Agustus 2009, yang diketuai oleh Dr.dr. Retty Ratnawati, MSc. Menurut Retty, sesuai dengan visi misi FK UB menuju standardisasi internasional, program adaptasi ini lebih mengacu pada adaptasi lingkungan budaya akademik yang lebih spesifik FK UB. Seperti diketahui, program studi Pendidikan Dokter FK UB telah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi melalui pendekatan small group discussion, problem based learning dan mini lectures, dengan menggunakan modul berbahasa Inggris dan soal ujian yang bi-lingual. Oleh karenanya, penyesuaian penguasaan bahasa Indonesia untuk pendidikan akademik-profesi akan dicapai ketika mahasiswa menjalani masa pendidikan akademik dan para kinik di lingkungan FK UB.(ard)
Kegiatan Ditutup Dekan FKUB Dr.dr.Samsul Islam, SpMK,MKes
Program Adaptasi Mahasiswa Malaysia ditutup oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB), Dr. dr. Samsul Islam, SpMK,MKes (14/8). Kegiatan yang telah berlangsung sejak Jum'at (24/7). Selama kurang lebih 3 (tiga) minggu mereka mendapatkan aneka materi diantaranya Sejarah Kota Malang, Geografi Kota Malang, Media Massa (TV lokal dan nasional, majalah nasional, majalah kesehatan dan radio), analisis dan apresiasi Film Indonesia serta bacaan populer di Indonesia (cerpen). Selain itu, mereka juga melakukan kunjungan dan wisata belajar ke herba medika Batu, Herba Bagoes, Puskesmas Singosari, Perpustakaan Kota Malang, Museum Brawijaya, serta Candi Singosari. Dalam kegiatan ini, mereka dibimbing langsung oleh dosen FK yang dipimpin Dr. dr. Retty Ratnawati, MSc. Mereka yang tergabung dalam tim pembimbing adalah Edwin Widodo, SSi, MSc; Rita Damayanti, SS; dr. Habiba Aurora; Pauline, Spd; dr. Hanif; dr. Dian Nugrahenny; Beleven Khrismawan, SPd; Rani Muntasari, SS; Eliyana; dr. Nanik Setyowati; Andreas Yudianto I dan Ratna Indraswari Ibrahim (cerpenis). Dalam sambutannya, Dekan FK menyatakan bahwa hasil belajar melalui proses adaptasi yang telah dijalani selama ini cukup bagus. Dengan bekal ini, harapannya mereka dapat melangsungkan proses belajar dengan hasil yang memuaskan dengan tidak mengabaikan sosialisasi ke masyarakat baik itu di kampus, rumah ataupun klinik. Di kelas internasional nantinya mereka akan digabungkan dengan 40 mahasiswa Indonesia yang lain. Kepada mahasiswa Malaysia angkatan 2009 ini, secara khusus Dekan berharap agar mereka mampu meningkatkan kemampuan dan prestasi lebih baik dari angkatan sebelumnya. Selain itu, ia juga mengharap agar mereka dapat terlibat dalam kegiatan penelitian seperti mahasiswa Indonesia lainnya yang pernah dilihat dalam kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Untuk hal ini, Dekan FK menegaskan akan mendukung dan memfasilitasi. (dd)
Pilih FKUB Karena Banyak Program International berkualitas
Keterangan Foto: Thyivya Kalaiselvan
Salah seorang mahasiswa Malaysia, Thyivya Kalaiselvan menyatakan bahwa dirinya mendapatkan banyak manfaat melalui kegiatan program adaptasi kali ini. "Saya sangat menikmati program adaptasi tersebut", ujarnya. Melalui kegiatan ini, ia mengaku lebih banyak mengenal Indonesia, Kota Malang, masyarakat Indonesia serta bahasanya. "Pengetahuan tersebut akan sangat bermanfaat dalam berkomunikasi dan adaptasi dengan kehidupan masyarakat setempat", ujar Thyivya. Hanya saja, menurut alumnus Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Convent Bukit Nanas Kuala Lumpur ini, materi Bahasa Indonesia perlu ditangani khusus agar mereka dapat mempelajarinya secara intensif. Karena ketidaktahuan bahasa ini, beberapa mahasiswa yang menyampaikan pesan dan kesannya, Daniel Raj dan Nur Fadillah, mengaku sering dicurangi dengan membayar lebih ketika naik mikrolet.
Diwawancarai Thyivya mengaku memilih FK UB karena memiliki program internasional yang berkualitas. "Pendidikan Dokter di Malaysia sangat terbatas dan mahal", ujarnya menyampaikan alasan lain memilih pendidikan Dokter di Indonesia. Menjadi Dokter merupakan cita-citanya dengan keinginan khusus untuk lebih mendalami diabetes mellitus. "Ayah saya penderita Diabetes Mellitus. Saya ingin mendalami penyakit ini secara khusus untuk mencegahnya dan mengobati para penderitanya", kata dia. Selain itu, Thyivya juga memiliki keinginan mulia untuk terlibat dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. Dalam penutupan program adaptasi ini, para mahasiswa Malaysia melakukan pentas seni berupa tarian, nyanyian dan drama. Salah seorang peserta bahkan menyanyikan lagu "Tak Gendong" yang biasa dilantunkan Mbah Surip dengan lancar dan menarik. Disampaikan Thyivya, melalui pentas seni ini ia dan teman-temannya berupaya pula memperkenalkan budaya mereka kepada masyarakat Indonesia.
FK UB Diakui di Malaysia
Keterangan Foto: Mahasiswa baru Malaysia peserta program adaptasi (hm)
usai kegiatan Disampaikan Dr. Retty bahwa melalui kegiatan ini pihaknya berharap agar mahasiswa asing dapat lebih cepat beradaptasi dengan sistem perkuliahan yang ada sehingga akan memperlancar mereka dalam menyelesaikan studi. "Mereka memang dibiasakan untuk bisa beradaptasi dalam situasi dan kondisi apapun. Di klinik misalnya, pasien tidak akan memakai bahasa Inggris", ujar pakar Fisiologi ini. Kendala dalam proses belajar selama ini, diterangkan Retty, karena mereka seringkali merasa sebagai minoritas sehingga sulit sekali membaur dengan mahasiswa Indonesia yang lainnya. "Memang butuh waktu untuk melebur. Untuk itu kami berupaya melibatkan mereka dalam penelitian seperti LKTM ataupun kegiatan non akademik lainnya", tuturnya. Dari tahun ke tahun, ditambahkan Retty, jumlah mahasiswa internasional di FK UB kian bertambah. Apalagi, menurut Retty, FK UB merupakan salah satu institusi yang sudah diakui dan tanpa ujian kompetensi untuk berprofesi di Malaysia. "Pendidikan dokter lebih ditentukan oleh sumber daya dan kondisi geografis yang serupa.Malaysia dan Indonesia sama-sama beriklim tropis sehingga memiliki jenis penyakit yang hampir sama", ujarnya. "Dengan kemampuannya bertahan di luar negaranya, harapannya mereka akan lebih siap ketika ditempatkan di wilayah terpencil", tambahnya. (ard)
Selasa, 04 Agustus 2009
Peran Ners Cukup Besar di Rumah Sakit Hampir 24 Jam Pasien Ditunggu Perawat
Keterangan Foto: Dekan FKUB Dr.dr.Samsul Islam,SpMK.MKes (ard)
Media Center,Fkub
Sekitar 686 orang lulusan setelah ada tambahan 63 Ners baru dari program study keperawatawan dilepas oleh Dekan FKUB Dr.dr.Samsul Islam,SpMk,MKes di Gedung Gramedika Kamis (30/7) belum lama ini. Dengan bertambahnya alumni ners, maka makin besar kontribusi FKUB dalam meningkatkan derajat kesehatan bangsa.
Ditinjau dari kebutuhan bangsa akan ners , jumlah yang diluluskan masih jauh dari harapan.Akan tetapi Dr.dr. Samsul Islam berkeyakinan kesenjangan kuantitas ini, sedikit dapat tertutup bila para ners alumni FKUB selalu meningkatkan kualitas pengabdianya. Ditambahkan juga seorang perawat yang profesional mampu menegakkan diagnosa keperawatan dan melakukan tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan dasar keperawatan seorang penderita.Tindakan keperawatan yang didasari penghetahuan yang cukup akan menghasilkan asuhan keperawatan yang berkualitas. Tentunya,dengan kemampuan penegakan diagnose keperawatan maka penanganan penderita yang telah ditegakkan diagnosam medisnya akan terlaksana dengan baik.
Secara terpisah dalam sambutan Direktur RSU Dr. Saiful anwar Malang dr. Achmad Thamrin Jazuli,Sp.JP disampaikan bahwa perawat merupakan bagian dari tenaga kesehatan yang memiliki kontrobusi cukup besar dalam pelayanan kesehatan khususnya dalam upaya pelayanan keperawatan di rumah sakit. Data terbaru dari Direktur keperawatan dan keteknisan medic Dirjend Bina pelayanan medic Depkes RI proporsi perawat kurang lebih 40% dari seluruh tenaga kesehatan di Indonesia, dari total jumlah 65% bekerja di rumah sdakit.Pada keseharianya , perawat adalah tenaga yang selama 24 jam berada disisi pasien.Oleh, karenanya peran perawat dalam menjaga keselamatan pasien sangat utama.(eas)
Langganan:
Postingan (Atom)