Jumat, 29 Mei 2009

Bahas Masalah Bangsa Dekan FKUB Dr.dr. Samsul Islam, SpMK, Mkes Membuka lokakarya II Perumusan Kompetensi Bidan Sesuai Jenjang Pendidikan


Keterangan Foto: dekan FKUB Dr.dr. Samsul Islam, SpMK, Mkes saat memberi sambutan dan membuka lokakarya II. (eas)


Keterangan Foto:Yetty Leoni M.Irawan,Msc Sekjend IBI Pusat dan Dra. Jumiarni Ilyas, Mkes Ketua Aipkind (eas)


Keterangan : Para Peserta Lokakarya II Kompetensi pendidikan bidan (eas)

Media center, FKUB
Persoalan kebidanan telah menjadi masalah bangsa, perlunya adanya kesetaraan dalam jenjang pendidikan bidan, sehingga akan bisa meningkatkan kualitas bidan, kalau selama ini yang banyak seorang dosen pengajar dalam institusi dipendidikan kebidanan hanya setingkat D3 perlu adanya peningkatan baik S1 maupun S2, sehingga bidan akan bisa semakin berkualitas.”tutur Dekan FKUB Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, Mkes usai membuka lokakarya II yang bertajuk Perumusan Kompetensi Bidan Sesuai Jenjang Pendidikan Kerjasama Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pusat dengan FKUB Jumat (29/4) di gedung Auditorium lantai V kantor pusat FKUB.
Lokakarya yang akan berlangsung selama tiga hari mulai (29/4) hingga (31/04) itu diharapkan bisa merumuskan persoalan yang berkaitan dengan kompetensi pendidikan bidan. Tambah Yetty Leoni M. Irawan Sekjend IBI Pusat pada Media Center FKUB, sebetulnya diluar negeri kompetensi jenjang pendidikkan dosen maupun bidan tidak banyak ada persoalan, tidak sedikit seorang bidan di Negara New Zeland sejumlah perguruan tinggi telah cukup banyak yang membuka intitusi pendidikan kebidanan S1 hingga S3, sedangkan di Negara kita masih dalam proses kesana, sedangkan S1hanya di Unair saja, oleh karenanya saya sangat mengharapkan di FKUB ada nanti pendidikan S1 kebidanan. Dikatakan bahwa di Indonesia jumlah bidan yang tergabung dalam IBI baru 89 Ribu bidan, idealnya 1 bidan mengurus 15 ribu jiwa, namun saat ini rationya cukup besar 1 bidan bisa menanganim 30 ribu lebih jiwa manusia, sehingga masih cukup banyak kebutuhan bidan di Indonesia.
Tentunya dengan adanya Lokakarya II ini aka nada rumusanm sehingga ada angin segar terhadap konsep peningkatan kualitas dosen maupun seorang bidan. Karena bila ada bidan ada yang S2 ataupun S3 bisa diarahkan untuk kebutuhan penelitian ataupun tenaga dosen yang profesional dibidang kebidanan.Secara bersamaan Ketua Aipkind Dra. Jumiarni Ilyas, Mkes menyampaikan bahwa jumlah instusi pendidikan kebidanan saat ini yang aktif sekitar 562 lembaga pendidikan, tentunya dengan banyaknya lembaga n pendidikan, perlu ada perguruan tinggi semacam FKUB untuk memberanikan memb uka program S1 maupunm S2 kebidanan, sehingga akan semakin bisa meningkatkan kualitas tenaga dosen maupun mahasiswanya. Sedangkan Lokakarya ini diikuti sekitar 50 utusan dari beberapa perguruann tinggi di Indonesia.(eas)

Sabtu, 16 Mei 2009

Dekan Buka Open House PPDG Para Pelajar Kagum Lihat Lab FKUB



Keterangan Foto : Dekan FKUB Dr.dr. Samsul Islam, SpMK, Mkes didampingi Ketua PPDG Drg.M. Chair Effendi,SU,SpKGA sedang membuka acara Open House. (eas)

Keterangan : Salah seorang mahasiswa PPDG FKUB Sedang memberikan penjelasan di Laboratorium (eas)




Keterangan Foto : para peserta cukup antusias saat berada di Laboratorium (eas)



Media Center, FKUB
Ratusan pelajar SMU se Jatim mengikuti open house yang digelar Program Pendidikan Dokter Gigi(PPDG) Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya. “Walaupun program kedokteran gigi ini tergolong baru, kami berkeinginan untuk pendidikan dokter gigi ini bisa menjadi institusi terbaik dan bertaraf international,”tutur Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, Mkes pada wartawan usai membuka Open House PPDG FKUB Sabtu (16/4) kemarin.

Dijelaskan, bahwa kelebihan dari PSPDG ini kelebihanya dalam system pembelajaranya telah menerapkan sistim Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang mengacu pada standar kompetensi Dokter Gigi Indonesia , sedangkan KBK merupakan kurikulum terintegrasi dengan menitik beratkan pada proses belajar aktif mahasiswa (student centered learning), oleh karenanya dengan para pelajar mengetahui sistem belajar maka mereka akan semakin mantab untuk study din FK UB.

Secara terpisah Drg. M Chair Effendi SU, SpKGA Ketua Program Pendidikan Dokter Gigi (PPDG), bahwa kebutuhan tenaga dokter di Indonesia saat ini masih terbatas jumlahnya, idialnya dalam 1` dibanding 5000 (1:5000), tapi kenyataanya sekarang di Malang Raya saja hanya ada 2000 tenaga dokter gigi, sehingga kalau diliat perbandinganya baru sekitar (1:17000), tentunya sangat kurang dan tak penuhi kebutuhan. Sedangkann di Malang Raya saja masih dibutuhkan sekitar 14000 tenaga dokter gigi.

Diungkapkan juga dengan adanya Open house yangb diikuti tidak kurang 300 pelajar di Jawa Timur ini sebagai langka pengenalan terhadap PPDG FKUB yang telah memeliki fasilitas laboratorium dan tenaga dosen yang cukup memadai. Selain itu juga diharapkan lulusan Dokter Gigi FKUB akan menjadi dokter gigi yang kompeten dan handal sehingga dapat bekerja secara profesional baik sebagai praktisi klinis, berkarir dibidang akademis /pendidikan maupun penelitian baik pada instansi pemerintah maupun swasta.

Dalam kesempatan itu para peserta pelajar diajak mengunjungi Laboratorium Gigi, Lab Anatomi dan beberapa fasilitas yang dimiliki FKUB. Peserta dari local Malang terdiri dari SMU Negeri 1 hingga 09 serta SMU swasta Santa Maria, Dempo serta beberapa SMU negeri dari luar kota Malang
(eas)

Jumat, 01 Mei 2009

Dr.dr.Samsul Islam, Sp.MK,Mkes Dekan FKUB : Perawat Harus Mampu Bekerja secara Profesional


Keterangan Foto : Dekan FKUB Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, Mkes saat memberikan arahan pada para perawat. (ard)

Keterangan Foto: Foto bersama 12 perawat dengan pimpinan dan deklan FKUB Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, Mkes (ard)

Media Center, Fkub
Lulusan keperawatan harus mampu tingkatkan profesionalisme dalam melaksanakan tugas di rumah sakit. “ Tentunya segala janji yang mereka ucapkan harus bisa dilaksanakan sebaik baiknya, sehingga tidak sampai terjadi penyimpangan di masyarakat.” Tandas Dekan FKUB Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, Mkes pada Media center usai acara Yudisium Akademik dan angkat janji kepaniteraan klinik pada program studi Ilmu keperawatan jurusan keperawatan Jumat (01/05) di gedung Auditorium kantor pusat FKUB belum lama ini.
Dalam kesempatan itu Dr. Samsul Islam telah menyerahkan 12 orang perawat yang nantinya akan terjun di RSU Saiful Anwar Malang, yang diterima langsung oleh Dr.dr.Budi Siswanto, SpOG (K) Direktur bidang pendidikan dan pengembangan RSU Saiful Anwar Malang. Disampaikan Dr. dr. Budi Siswanto , bahwa para perawat harus bisa melaksanakan ilmunya di rumah sakit dengan sebaik baiknya, sehingga bisa melanjutkan kejenjang lebih tinggi ditingkat (S1) dengan mendapatkan predikat Sarjana keperawatan (Skep).
Selain pelaksanaan sumpah janji kepaniteraan klinik juga dilangsungkan Yudisium akdemik yang dipimpin langsung oleh dr. Subandi , Mkes,DAHK Ketua Jurusan program keperawatan. Dalam,kesempatan itu dr. Subandi juga menekankan bahwa ilmu yang diberikan bisa diterapkan dengan sebaik-baiknya dan tidak menyimpang pada janji dan ketentuan dari aturan kesehatan. (ard)