Selasa, 05 Januari 2010

PPDS I Dijamin Kualitasnya Diatas S2 Rektor Terima 51 Maba PPDS I


Sambutan Prof.Dr.Yogi Sugito Rektor Unibraw (ard)



Para peserta dan undangan Penerimaan PPDS I (ard)

Media Center, FKUB
Pogram Pendidikan Dokter Spesialis ( PPDS) I sudah tidak perlu diragukan lagi kualitasnya, Karena kalau dibandingkan Pasca Sarja (S2) kurang dari 40 SKS , sedangkan PPDS I sudah melampoi 40 SKS. tentunya masih perlu dipicu lagi kualitas karena FKUB sudah tidak bisa lagi hanya melihat di pendidikan lokal, " tapi harus mampu bersaing di dunia Internationalm dalam Menyongsong Free Trade Area ASEAN plus China pada Januari ini,” Tandas Dekan FKUB Dr. dr. Samsul Islam, SpMK, MKes dalam sambutanya dalam penerimaan 51 mahasiswa baru PPDS I, yang diterima langsung oleh Rektor Unibraw Prof. Dr. Yogi Sugito
Tentunya bukan hanya barang saja, tapi juga jasa profesional dokter juga akan bersaing dengan dunia luar. Hal senada juga disampaikan Rektor Unibraw Prof. Dr. dr. Yogi Sugito, bahwa saat ini sudah waktunya Unibraw berkonsentrasi dengan program S2 serta PPDS I ini, karena untuk S1 sudah cukup, bahkan dari Dirjen Dikti juga menyarankan, bahwa dengan adanya akreditasi A Unibraw serta masuk dalam 500 besar perguruan tinggi terbaik di dunia sudah saatnya untuk mampu bersaing di tingkat global. Tentunya dirinya menyambut baik PPDS I ini, karena dianggap sangat mendukung dari Program UB untuk kembangkan Program Pasca Sarjana. Disinggung juga dalam penerimaan tenaga dosen kemarin untuk PPDS I, belum ada yang berani mendaftar, sehingga masih tetap menggunakan tenaga dosen yang ada.Oleh, karenanya dengan semakin banyak tenaga kesehatan lulusan PPDSI akan mempermudah untuk mencari tenaga dokter spesialis di FKUB.
Ditambahkan paradigma baru pendidikan di Indonesia yang penting untuk tetap disikapi diantaranya bermutu, efisien, dan merata". Mutu atau kualitas pendidikan tinggi tidak bisa ditawar lagi karena terkait erat dengan output yang dihasilkan.
Pendidikan tinggi juga harus efisien. Menurut Rektor, perencanaan pendidikan harus dibuat seefisien mungkin dari sisi kurikulumnya. "Hal ini bukan karena mahasiswa harus lulus cepat saja, tetapi karena memang dia sudah dibutuhkan dengan mendesak di masyarakat", ungkapnya.
Pendidikan tinggi juga harus merata untuk semua lapisan masayarakt dan dari berbagai macam daerah. "UB memiliki sejumlah 30% mahasiswa yang berasal dari luar Jawa Timur. Menurut Dikti, jumlah ini yang tertinggi', tuturnya.
Dr.Achmad Thamrin ,Sp.JP , Direktur RS Saiful Anwar (RSSA) menyampaikan bahwa Rumah sakitnya kini telah mengantongi sertifikat ISO 9001/2008 terbaru. Artinya secara kualitas RSSA telah sedemikian baiknya untuk melakukan pelayanan kesehatan maupun sebagai sarana pendidikan. "Rumah Sakit Saiful Anwar ibaratnya sekeping mata uang jika dilihat dengan Universitas Brawijaya. Ketika rumah sakit sudah berkualitas, dan fakultas kedokteran telah terakreditasi A, maka otomatis akan mampu memberikan layanan pendidikan yang berkualitas", tuturnya.
Sementara dari 51 mahasiswa PPDSI I baru 37 mahasiswa statusnya mandiri, 13 PPDS BK, dan 1 orang dari utusan daerah/TNI/POLRI.(ard)

.

Tidak ada komentar: