Selasa, 22 Desember 2009

" Prevent And Control Diabetes With Healthy Diet" Dikemas Dalam Seminar Nasional Gizi Ormagika FKUB



Media Center, FKUB
Pola makan yang salah akan berakibat fatal bagi penderita diabetes mellitus. Jika hal itu terjadi, maka penyakit ini akan sangat sulit disembuhkan. Tentunya hal ini akan berimbas pada tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan. Memahami dan mengetahui jenis-jenis makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh bagi penderita diabetes mellitus merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari pola makan yang salah.
Demikian terangkum dalam Seminar Gizi Nasional: Prevent & Control Diabetes With Healthy Diet yang digelar oleh Organisasi Mahasiswa Gizi dan Kesehatan (Ormagika) Fakultas Kedokteran UB, Minggu (20/12). Martalena br Purba, MCN, PhD dari Instalasi Gizi RS Dr Sardjito Yogyakarta menyampaikan, kurang gizi dan kelebihan gizi (kelebihan berat badan) sama-sama meningkatkan resiko kena diabetes. Kurang gizi (malnutrisi) dapat merusak pankreas, sedangkan obesitas (gemuk berlebih) mengakibatkan gangguan kerja insulin (retensi insulin).
Martalena yang juga menjabat sebagai DPP Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) menganjurkan kepada setiap orang untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit ini. Pola makan hidup sehat sangat penting karena penderita diabetes memang sangat rentan terhadap konsumsi beberapa jenis makanan tertentu.
37 Tahun Bersama Diabetes
Seminar kali ini juga menghadirkan Matdrakup Satya P. (71), Pandu Diabetes Tingkat Nasional. Sejak tahun 1974, Matdrakup telah menderita diabetes. Otomatis sejak saat itu hingga sekarang ia hidup bersama diabetes.
Kepada audiens Matdrakup menceritakan bagaiman gaya hidup tidak sehat ia kerjakan sebelum ia mengetahui bahwa dia telah mengidap penyakit itu. Makan tidak teratur, mengkonsumsi junk food, dan tidak menyukai sayur. Aktivitasnya sebagai seorang instruktur/tutor juga menyebabkan waktu istirahatnya tidak teratur.
"Akhirnya saya sadar harus mengubah setiap pola hidup yang buruk itu. Mulai saat itu saya aktif berkonsultasi dan istri saya berubah menjadi PM alias polisi makanan", ceritanya disambut tawa hadirin.
Ia menceritakan bagaimana ia secara ketat mengatur konsumsi makanan. "Kalau makan harus 3 J, harus mikir jenisnya, jumlahnya dan jadwal makannya", ungkapnya.
Usahanya tidak sia-sia, dengan usaha seperti itu, hingga saat ini Matdrakup masih bisa sehat. "Diabet ibaratnya teman, tapi dia tidak mau saya tinggal kemanapun saya pergi. Tapi prinsipnya, jangan dia yang pegang tangan kita, tapi kita yang pegang diabet ini agar kita bisa mengendalikannya", tuturnya bijak.
Peringatan Global
Guest Star dalam seminar kali ini adalah healthy chef Edwin Lauw yang juga host acara Healthy Food di MetroTV. Edwin mengemukakan pentingnya perhatian masyarakat terhadap penyakit yang satu ini. "Diabetes Mellitus ini adalah peringatan global untuk dunia kesehatan", tuturnya.
Menurutnya, di Indonesia yang penduduknya banyak mengkonsumsi tepung, ancaman diabetes semakin besar. Hal ini dikarenakan produk tepung-tepungan memiliki kandungan karbohidrat yang sangat tinggi. Selain produk tepung-tepungan, bahan-bahan yang mengandung karbohidrat tersebut dapat ditemui pada produk-produk pemanis, junk food, makanan ringan, sereal, bahkan energy drink.
Menurut Edwin, masyarakat harus mengimbangi pola makan dengan banyak mengkonsumsi makanan-makanan seperti kacang-kacangan, bawang, umbi-umbian, mangga, pare, produk berbahan oat, atau kayu manis. "Menjaga pola makan saja tidak cukup, harus juga diperhatikan pola latihan dan pola istirahat", ungkapnya. (js/hm]

Tidak ada komentar: