Selasa, 29 Desember 2009

Dekan FKUB : Dr. dr.Samsul Islam, SpMK,MKes " Perlu Dimanfaatkan Peluang Beasiswa PPDS"


Dokter baru Peserta sumpah dokter di FKUB (ard)


Pose Bersama para dokter baru dengan pimpinan FKUB (ard)


Penandatangan sumpah dokter dihadapan pimpinan FKUB (ard)

Para Pesera Sumpah dokter (ard)

Tamu undangan Orang Tua Dokter baru yang mengikuti Sumpah dokter (ard)

Media Center, FKUB
Departemen Kesehatan Republik Indonesia akan mempercepat pemerataan pelayanan spesialistik din seluruh Indonesia, dengan memberI peluang berupa beasiswa PPDS dan sekaligus diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil di daerah.,” tutur Dekan FKUB Dr.dr. Samsul Islam, SpMK.Mkes dalam sambutanya dalam rangka pengucapan sumpah dokter (29/12) di Gedung Graha Medika belum lama ini.
Oleh, karenanya Dekan meminta agar kesempatan untuk mendapatkan beasiswa bisa di manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Disampaikan juga bahwa Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) terakhir peserta Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Malang bisa lulus 100%, sedangkan semenjak tahun 2009 bagi peserta UKDI kebijakan uji modul bagi peserta yang tidak lulus uji tulis dua kali diberi kesempatan untuk ujian modul telah dihapuskan dan hanya diperbolehkan uji tulis ulangan , sesuai dengan data yang ada bahwa peserta yang tidak lulus sampai dua kali sangat rendah, oleh karenanya mengharapkan pada seluruh alumni untuk betul-betul mempersiapkan diri dan bisa lulus pada UKDI nanti.
Secara terpisah dr. Achmad Thamrin , Sp.JP dalam sambutanya menyampaikan bahwa RSU Dr. saiful Anwar Malang menjadi tempat pembelajaran dalam menempuh pendidikan profesi dokter, oleh karenanya RSU merupakan institusdi yang padat dalam banyak aspek mulai dari padat modal,padat teknologi,padat progfesi, padat system, padat mutu, padat6 resiko sampai padat masalah keluhan di masyarakat.Olehm,karenanya para dokter sebagai pendukung hasil layanan diperlukan kebijakan diantarannya melindungi konsumen terhadap globalisasi, menjamin pelayanan yang profesional, meningkatkan kemampuan para pelaku pelayanan , menunjang pengkajian terhadap Evidence Based Medicine (EBM) serta memacu kesediaan layanan di rumah sakiot yang bermutu.
Sementara Dr.dr.karyono Mintaroem, SpPA Ketua jurusan Program Pendidikan Dokter menyampaikan, bahwa sumpah dokter diikuti sekitar 39 orang hasil yudiasium dokter pada 17 Desember 2009 yang lalu, sedeangkan sumpah ini merupakan syarat untuk mengikuti UKDI dan selanjutnya akan memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) sedangkan untuk dokter yang memperoleh predikat cum laude diantaranya dr.Perdana Aditya rahman , Sked IPK 3,69, dr.Dian hapsari, S.Ked IPK 3,65, dr.Joko Agus Gunawan , S.Ked IPK 3,64 dan terakhir dr.Skolastika Rani Febrianti, S.Ked IPK 3.54 (ard)

Senin, 28 Desember 2009

Mulai Digulirkan Bursa Pilrek Unibraw



Media Center, FKUB
Masa jabatan Prof. Dr. Yogi Sugito Rektor UB yang akan berakhir bulan Juni 2010 mulai dilaksanakannya penjaringan dan pertimbangan calon rektor periode 2010-2014. Panitia telah dibentuk sesuai keputusan rektor.Sesuai SK Rektor UB Nomor 418/SK/2009 tertanggal 23 Desember 2009 tentang Panitia Penjaringan Dan Pertimbangan Calon Rektor Universitas Brawijaya Periode Tahun 2010-2014, nama-nama panitia adalah sebagai berikut: Prof.Dr.Ir.Abdul Latief Abadi (Ketua), MS; Didied Poernawan Affandy,SE.,MBA.,Ak (Wakil Ketua); Dr.Ir.Achmad As'ad Sonief,MT (Sekretaris). Anggota-anggota panitia adalah sebagai berikut: A. Dimyati, SH.,M.Hum; Drs. Heru Susilo, MA; Dr.Ir. Nuhfil Hanani AR.,MS; Ir. Endang Setyowati,MS; Dr.dr.Karyono Mintaroem,SpPA; Dr.Ir.Agus Tjahyono,MS; Dr.Ir.Chasan Bisri; Dr.Bambang Dwi Argo, M.Sc.,DEA; Dr.Drs.Suryadi,MS; Prof.Dr.Ir.Henny Pamoedyo,MS; Prof.Dr.Ir.Diana Arfiati,MS; dan Prof.Dr.Ir.Sri Murni Dewi,MS.
Untuk selanjutnya panitia akan melaksanakan tugas menginventarisasi data nama-nama calon rektor; mengirimkan dan menerima formulir kesediaan dicalonkan menjadi rektor; menyusun jadwal pelaksanaan penjaringan dan pertimbangan; melaksanakan kegiatan penjaringan dan pertimbangan; serta melaporkan hasilnya kepada rektor.
Kelengkapan Calon
Kelengkapan calon rektor terdiri atas: (a) surat pernyataan kesediaan sebagai rektor; (b) surat pernyataan kesediaan pengunduran diri dari jabatan lainnya jika terpilih jadi rektor; (c) daftar riwayat hidup yang ditandatangani asli; (d) foto copy Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai Negeri Sipil tahun terakhir; (e)foto copy kartu pegawai; (f) foto copy surat keputusan dalam pangkat terakhir; (g) foto copy surat keputusan dalam jabatan terakhir; (h) foto copy ijazah terakhir; (i) ringkasan program kerja (maksimum 2 halaman folio); (j) foto ukuran post card berwarna; (k) kesanggupan menjalani test kesehatan pada tanggal 4 atau 5 Januari 2010 di Poliklinik UB jam 08.00 - 12.00.
Jadwal
Berikut adalah jadwal kegiatan penjariang dan pertimbangan calon rektor UB periode tahun 2010-2014. Senin (28 Desember 2009), mulai pendaftaran calon dan seleksi, borang dikirim. Senin-Selasa (4-5 Januari 2010), test kesehatan calon definitif di poliklinik UB. Selasa (5 Januari 2010), akhir pendaftaran calon dan seleksi (jam 14.00). Selasa (5 Januari 2010), pengumuman calon definitif (jam 16.00). Rabu (6 Januari 2010), pemaparan program kerja untuk umum (di Widyaloka). Kamis (7 Januari 2010), penjaringan. Senin (11 Januari 2010), pemaparan program kerja (pleno senat). Selasa (12 Januari 2010), pemilihan rektor (pleno senat). Jum'at (15 Januari 2010), pengiriman nama-nama calon rektor ke Mendiknas. [ard]

Selasa, 22 Desember 2009

Program Kedokteran Hewan FKUB Adakan Pengenalan Kesehatan Hewan Pada Siswa SD




Media Center, FKUB
Memperingati Dies Natalies Universitas Brawijaya (UB) ke-47, Program Kedokteran Hewan (PKH) menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat pada siswa Sekolah Dasar (SD) Dharmawanita UB. Kegiatan yang diselenggarakan pada Sabtu (12/9) ini mengambil tema "Pengenalan Kesehatan Hewan Sejak Dini pada Siswa SD". Turut hadir dalam kesempatan tersebut, segenap dosen, mahasiswa dan pimpinan PKH-UB serta perwakilan mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan se-Indonesia.
Malam harinya, berpusat di Gazebo, digelar Malam Inaugurasi PKH-UB, yang dibuka oleh Rektor, Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito. Seluruh kegiatan ini merupakan bentuk peringatan "World Rabbies and Zoonosis Day 2009" yang tahun ini mengambil tema "Membangun Masa Depan Indonesia Bebas Rabies dan Penyakit Zoonosis".
Turut hadir dalam malam puncak acara ini, praktisi dokter hewan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jatim II dan Ketua Umum Pengurus Besar PDHI Pusat Jakarta, drh. R.D. Wiwiek Bagja yang juga memberikan materi dan perkuliahan tamu ke-2 kepada Mahasiwa PKH-UB angkatan 2008-2009. [jj]

Dekan FKH Unair Memberikan Kuliah Tamu di Kedokteran Hewan FKUB



Media Center, FKUB
Program Kedokteran Hewan mengadakan kuliah tamu Ethologi dan Zooteknik, Senin (14/12). Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Prof. Hj. Romziah S.B., drh. Ph.D. menjadi narasumber dalam acara tersebut.
Perkuliahan dengan tema Animal Behavior ini menekankan aspek pola perilaku hewan kaitannya dalam peningkatan produktifitas dari hewan tersebut.
Menurut Prof. Romziah, Ethologi adalah seragkaian tingkah laku hewan baik secara individu maupun kelompok. Manusia harus mampu memahami karakter hewan yang muncul ketika terjadi perubahan dari lingkungan eksternal maupun internal, sebagai contoh hewan paling mudah mengingat sesuatu yang buruk yang terjadi pada dirinya. Peran seorang dokter hewan dalam hal ini harus mampu mendiagnosa ketidaknormalan pada hewan, mengetahui evaluasi mengenai produktifitas, sifat alamiah dari hewan sampai mengenali suara hewan yang sedang sakit dengan metode identifikasi.
Zooteknik menurutnya adalah sebuah metode identifikasi jenis hewan, berasal dari ras / golongan, dari mana berasal, Prediction Of Body Weight, Prediction of Age baik secara tradisional maupun modern.
Selain Prof. Romziah, turut hadir dalam perkuliahan tamu tersebut dosen PKH dan praktisi dokter hewan drh.Pandu Tribakti, Dr. Agung Pramana W.M., S.Si, MS. [js]

" Prevent And Control Diabetes With Healthy Diet" Dikemas Dalam Seminar Nasional Gizi Ormagika FKUB



Media Center, FKUB
Pola makan yang salah akan berakibat fatal bagi penderita diabetes mellitus. Jika hal itu terjadi, maka penyakit ini akan sangat sulit disembuhkan. Tentunya hal ini akan berimbas pada tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan. Memahami dan mengetahui jenis-jenis makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh bagi penderita diabetes mellitus merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari pola makan yang salah.
Demikian terangkum dalam Seminar Gizi Nasional: Prevent & Control Diabetes With Healthy Diet yang digelar oleh Organisasi Mahasiswa Gizi dan Kesehatan (Ormagika) Fakultas Kedokteran UB, Minggu (20/12). Martalena br Purba, MCN, PhD dari Instalasi Gizi RS Dr Sardjito Yogyakarta menyampaikan, kurang gizi dan kelebihan gizi (kelebihan berat badan) sama-sama meningkatkan resiko kena diabetes. Kurang gizi (malnutrisi) dapat merusak pankreas, sedangkan obesitas (gemuk berlebih) mengakibatkan gangguan kerja insulin (retensi insulin).
Martalena yang juga menjabat sebagai DPP Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) menganjurkan kepada setiap orang untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit ini. Pola makan hidup sehat sangat penting karena penderita diabetes memang sangat rentan terhadap konsumsi beberapa jenis makanan tertentu.
37 Tahun Bersama Diabetes
Seminar kali ini juga menghadirkan Matdrakup Satya P. (71), Pandu Diabetes Tingkat Nasional. Sejak tahun 1974, Matdrakup telah menderita diabetes. Otomatis sejak saat itu hingga sekarang ia hidup bersama diabetes.
Kepada audiens Matdrakup menceritakan bagaiman gaya hidup tidak sehat ia kerjakan sebelum ia mengetahui bahwa dia telah mengidap penyakit itu. Makan tidak teratur, mengkonsumsi junk food, dan tidak menyukai sayur. Aktivitasnya sebagai seorang instruktur/tutor juga menyebabkan waktu istirahatnya tidak teratur.
"Akhirnya saya sadar harus mengubah setiap pola hidup yang buruk itu. Mulai saat itu saya aktif berkonsultasi dan istri saya berubah menjadi PM alias polisi makanan", ceritanya disambut tawa hadirin.
Ia menceritakan bagaimana ia secara ketat mengatur konsumsi makanan. "Kalau makan harus 3 J, harus mikir jenisnya, jumlahnya dan jadwal makannya", ungkapnya.
Usahanya tidak sia-sia, dengan usaha seperti itu, hingga saat ini Matdrakup masih bisa sehat. "Diabet ibaratnya teman, tapi dia tidak mau saya tinggal kemanapun saya pergi. Tapi prinsipnya, jangan dia yang pegang tangan kita, tapi kita yang pegang diabet ini agar kita bisa mengendalikannya", tuturnya bijak.
Peringatan Global
Guest Star dalam seminar kali ini adalah healthy chef Edwin Lauw yang juga host acara Healthy Food di MetroTV. Edwin mengemukakan pentingnya perhatian masyarakat terhadap penyakit yang satu ini. "Diabetes Mellitus ini adalah peringatan global untuk dunia kesehatan", tuturnya.
Menurutnya, di Indonesia yang penduduknya banyak mengkonsumsi tepung, ancaman diabetes semakin besar. Hal ini dikarenakan produk tepung-tepungan memiliki kandungan karbohidrat yang sangat tinggi. Selain produk tepung-tepungan, bahan-bahan yang mengandung karbohidrat tersebut dapat ditemui pada produk-produk pemanis, junk food, makanan ringan, sereal, bahkan energy drink.
Menurut Edwin, masyarakat harus mengimbangi pola makan dengan banyak mengkonsumsi makanan-makanan seperti kacang-kacangan, bawang, umbi-umbian, mangga, pare, produk berbahan oat, atau kayu manis. "Menjaga pola makan saja tidak cukup, harus juga diperhatikan pola latihan dan pola istirahat", ungkapnya. (js/hm]

Kamis, 17 Desember 2009

Sekitar 39 Dokter Ikuti Yudisium Di FKUB


Peserta yudisium dokter berpose bersama Dr. dr. Karyono Montaroem, Sp.PA Ketua jurusan Program Pendidikan Dokter,PDI FKUB Prof.Dr.Edi Widjajanto,MS,SpPK,PD III dr.M. Hanafi MPH serta perwakilan RSU Saiful Anwar Malang (ard)



Dokter para peserta yudisium di FKUB


Media Center, FKUB
Peningkatan mutu serta kualitas perlu dilakukan agar para dokter bisa lolos dalam seleksi Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI),” tentunya berbagai persiapan harus dilakukan serta ikuti sejumlah pelatihan ataupun try out , sehingga bisa mencapai nilai maksimal,”tandas Pembantu Dekan I Prof.Dr.Edi Widjajanto,MS,SpPK dalam sambutanya mewakili dekan FKUB pada Yudisium Dokter, di lantai 6 Gedung pusat FKUB Kamis (17/12) belum lama ini.
Disampaikan Prof. Edi, bahwa untuk mendapatkan kelulusan di UKDI tidak mudah, bahkan dalam ujian sebelumnya FKUB mengirimkan 42 dokter untuk ikut ujian tertinggal 2 dokter, oleh karenanya sebelum mengikuti ujian harus dipersiapkan dengan baik dan selalu mengikuti sejumlah pelatihan yang dilakukan oleh FKUB.
Secara terpisah Dr. dr. Karyono Montaroem, Sp.PA Ketua jurusan Program Pendidikan Dokter mengatakan, bahwa jumlah peserta yudisium saat ini sekitar 39 orang dokter, setelah dilakukan yudisium nantinya peserta akan mengikuti sumpah dokter, tentunya untuk saat ini mereka masih perlu banyak belajar, karena harus menghadapi ujian kompetensi dokter Indonesia sebelum melakukan praktek di masyarakat. (ard)

Selasa, 08 Desember 2009

PP Perdosi Percayakan FKUB Sebagai Pusat Pendidikan Dokter Saraf



Media Center, FKUB
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dipercaya oleh PP Perdossi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) sebagai salah satu pusat pendidikan dokter spesialis saraf. Dengan demikian, FKUB akan diperbolehkan mengembangkan penelitian dan pengobatan dengan sistem cell dalam kaitannya dengan gangguan system saraf seperti Parkinson, stroke, cerebral palsy, dan lain-lain.
Selain FKUB yang akan menjadi pusat penelitian dan pengembangan stemcell tersebut adalah FKUI,FK Unhas, FK Unsrat dan FK Unpad.seperti disampaikan Ketua PP Perdossi Prof Dr dr Yusuf Misbach SpS(K) dalam kunjungannya ke UB Rabun(2/12) belum lama ini.
Diungkapkan juga Direncanakan oleh PP Perdossi kerjasama akan dilaksanakan dengan Stempeutic laboratoriumoratorium dari manipal foundation di malaysia. Manipal foundation adalah suatu badan yang mempunyai divisi pendidikan, penelitian dan pengembangan terapi. Salah satu dari sub badan tersebut adalah stempeutic yang laboratorium oratorium pusatnya berada di malaysia.Saat ini mereka sedang mengembangkan penggunaan stem cell untuk penanganan pasien stroke.
Seperti diketahui bersama stroke merupakan penyebab kematian nomer 3 di dunia dan penyebab kecacatan no 1 di dunia yang angka kejadiaanya diprediksi akan semakin meningkat sehingga diperlukan suatu usaha yang komprehensif dalam penaganan penyakit ini.
Salah satu dasar pemilihan FKUB oleh PP Perdossi dikarenakan FKUB sudah memiliki Stroke unit yang tugasnya tidak hanya melayani pasien stroke tetapi juga mempunyai peran melakukan pengembangan dan penelitian mengenai stroke, FKUB sudah memiliki laboratorium oratorium biomedik yang juga sudah mulai mengembangkan penelitian mengenai sistem cell.
tim PP Perdossi yang langsung dipimpin oleh Ketua PP Perdossi Prof Dr dr Yusuf Misbach SpS(K) dan sekjen PP Perdossi dr Lyna Soertidewi,Mepid,SpS(K) dan anggota tim dr Amanda,SpS(FKUI),dr Yetti,SpS(K) (FKUI),dr Thamrin,SpS(K) (FK Unpad),dr Eko Arisetijono,SpS(FKUB),dr Ashari Bahar,SpS (FK Unhas) dan dr Herlyani Khosama,SpS (FK UNSRAT) mengunjungi laboratoriumoratorium pusat stempeutic laboratorium moratorium di Kuala Lumpur Malaysia, untuk melihat dan mempelajari fasilitas laboratorium yang ada dan membicarakan secara mendalam kemungkinan kerjasama dalam pengembangan stem cell di beberapa universitas pusat pendidikan dokter spesialis saraf di Indonesia. Dalam kunjungan tersebut disepakati akan menindaklanjuti secara serius kerjasama dengan Universitas dan RS Pendidikan yang sudah direkomendasikan oleh PP Perdossi. Untuk itu diharapkan beberapa pusat pendidikan dokter spesialis saraf di indonesia segera berkoordinasi dengan pimpinan fakultas dan pimpinan universitas,mengenai kerjasama ini. Direncanakan akan ada kunjungan balasan dari pihak Manipal pada bulan januari untuk membicarakan secara lebih seksama bentuk kerjasama tersebut dan diharapkan kerjasama sudah bisa terealisasi dalm waktu yang tidak terlalu lama.[jj]

Rektor UB Wisuda 44 Dokter & 1085 Wisudawan Yang lain


Prof.Dr. Ir. Yogi Sugito Rektor Universitas Brawijaya (ard)

Media Center, DFKUB
Sekitar 44 orang mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Brawijayan dan dr Hadianto Gunawan PS Pendidikan Dokter mendapatkan IP tertinggi di lingkungan FKUB dengan, IPK 3.85 mereka diwisuda oleh Rektor Universitas Brawijaya (UB) bersama dengan 1085 wisudawan UB yang lain dari berbagai program study diantaranya program Diploma, Sarjana dan Pascasarjana. Wisuda periode II tahun akademik 2009/2010 itu berlangsung di Gedung Samantha Krida UB. Para wisudawan terdiri dari Fakultas Hukum 160 orang, Fakultas Ekonomi 131 orang, Fakultas Ilmu Administrasi 182 orang, Fakultas Pertanian 119 orang, Fakultas Peternakan 42 orang, Fakultas Teknik 111 orang, , Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 44 orang, Fakultas MIPA 126 orang, Fakultas Teknologi Pertanian 47 orang, Fakultas Ilmu Sosial 18 orang dan Fakultas Ilmu Budaya 64 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 221 orang lulusan program diploma, 682 orang merupakan lulusan program sarjana, dan 182 lulusan program pascasarjana.
Pada kesempatan itu rektor juga memberikan ucapan selamat kepada wisudawan dengan predikat terbaik. Berikut adalah para wisudawan dengan predikat terbaik: 1) Program Diploma: Candy AMd (PS Bahasa Jepang, IPK 3.93), Debby Firmanti AMd (PS Akuntansi, IPK 3.74), Annik Nurhayati AMd (PS Kesekretariatan, IPK 3.85), Lu'Lu'Ul Siya Solikha AP (PS Hortikultura, IPK 3.90), Dyah Tri Puspitasari AMd (PS Arsitektur Pertamanan, IPK 3.65), dan Ridho Satya Harpawan AMd (PS Analisis Kimia, IPK 3.63). 2) Program Sarjana: Anandika P. Nugraha SS (PS Sosiologi), Dewa Ayu Putu Eka SH (PS Ilmu Hukum, IPK 3.62), Putri Karismawati SE (PS Akuntansi, IPK 3.66), Erika Damayanti SAB (PS Ilmu Administrasi Bisnis, IPK 3.68), Tri Rakhma Setio A SP (PS Pemuliaan Tanaman, IPK 3.86), Lailatul Akhadiah SPt (PS Nutrisi dan Makanan Ternak), Wasiska Iyati ST (PS Arsitektur, IPK 3.72), dr Hadianto Gunawan (PS Pendidikan Dokter, IPK 3.85), Eko Fitrianingsih SPi (PS Sosial Ekonomi Perikanan, IPK 3.65), M Hilman Fuadil Amin SSi (PS Biologi, IPK 3.68), Merina Sofrida STP (PS Teknologi Industri Pertanian, IPK 3.55), dan Rochma Widia Lestari SIKom (PS Ilmu Komunikasi, IPK 3.61). 3) Program Pascasarjana: Wahidin Mardiono Swantho ME MP (Magister PS Ilmu Ternak, IPK 4.00), dan Dr. Sirajuddin SH MH (Doktor PS Ilmu Hukum, IPK 4.00).[ard]

Minggu, 06 Desember 2009

Diseminarkan Peran Dokter Keluarga Dalam Pelayanan Kesehatan Primer


Dekan FKUB Dr.dr. Samsul Islam, SpMK, MKes (jj)

Media Center, FKUB
Konsep dokter keluarga telah tercantum dalam sistem kesehatan nasional 2004. Penerapan konsep dokter keluaga dalam pelayanan kesehatan tingkat pertama mempunyai implikasi sistem dan model pelayanan yang diselenggarakan saat ini. Hal itu disampaikan Dr.dr. Samsul Islam, SpMK, MKes Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dalam sambutan pembukaan seminar dan sosialisasi peran dokter keluarga dalam pelayanan kesehatan primer belum lama ini.
Paradigma penyelenggaraan layanan kesehatan saat ini harus berubah, dimana saat ini untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan perorangan lebih berorentasi pada pada klien dan penekanan pelayanan kuratip akan berubah keorientasi klien sebagai bagian dari keluarga dan komunitas sehingga pelayanan kesehatan yang dibnerikan pada tingkat pertama akan bersifat menyeluruh terpasdu dan berkesinambungan ( holistic dan komprehensip) serta pemberian pelayanan seimbang anatara pelayanan kesehatan kuratip rehabilitatip dengan pelayanan kesehatan promotip preventip yang selama ini dirasakan masih kurang mendapat perhatian.
Secara terpisah disampaikan dr. Nanik Setijowati , Mkes salah satu panitia seminar menyampaikan bahwa berberapa pemateri yang mengisi acara seminar dokter keluarga diantaranya Ketua IDI Malang dengan materi kebijakan pengembangan profesi dokter keluarga, Kadin Kesehatan Kab Malang materi percepatan pengembangan sistem pelayanan kesehatan primer berbasis dokter keluarga, sedangkan dr. Jack Roebijoso, MSc.OM memberikan materi pengertian konsep dan model managemen pelayanan kesehatan dokter keluarga. Selanjutnya dilakasanakan diskusi kelompok dan pembentukan forum komunikasi dokter keluarga yang dipandu oleh dr.Harun Al Rasyid, MPH. (ard)

Selasa, 01 Desember 2009

Prof.Dr.Edi Widjajanto,MS,SpPK : " Berkorban Wujud Ketaatan Pada Allah "



Prof.Dr.Edi Widjajanto,MS,SpPK Pembantu Dekan I FKUB saat memberikan sambutan dalam rangka Hari Raya idul 1430 H di FKUB (ard)




Dr.dr.Setyawati S.Karyono,MKes Pembantu Dekan I FKUB saat menyerahkan sapi korban pada warga Wagir Kab Malang (eas



Media Center, Fkub
Berkorban sebagai wujud ketaatan kita pada Allah Swt. Kalau dulu nabi Ibrahim diminta untuk menyembelih ismail, karena ketaatannya mereka juga mau berbakti pada Allah.Ternyata akhirnya digantikan oleh kambing, yang saat ini dilaksanakan oleh seluruh umat Allah di dunia. Hal itu merupakan tes dari orang –orang dekat Allah terhadap perintah-perintahnya. Hal itu sekelumit ungkapan Prof.Dr.Edi Widjajanto,MS,SpPK Pembantu Dekan I FKUB dalam memberikan sambutan pelaksanaan Hari raya Idul Adha 1430 H di kampus FKUB kemarin Sabtu (28/11) belum lama ini.
Dijelaskan Profesor Edi berkorban kambing atau sapi itu merupakan sebuah wujud ketaatan kita kepada Allah, begitu juga dengan panitia yang mendapatkan amanah untuk menyalurkan daging korban harus betul-betul tepat sasaran, karena itu ada pertanggung jawabannya baik di dunia maupun di akherat nanti.
Masih disampaikan Prof. Edi tentunya dengan semakin luasnya wilayah penyaluran daging korban dan semakin bertambahnya orang yang mempercayakan diri untuk berkoban pada FKUB merupakan satu prestasi yang baik, karena kepercayaan itu cukup mahal dan bisa dipergunakan dengan sebaik mungkin.
Sementara menurut Dr. Bambang Prijadi,MS selaku ketua panitia idul korban menyampaikan bahwa jumlah kambing korban sekitar 28 ekor sedangkan sapi 3 ekor untuk penyaluranya 1 sapi dikirim ke Kecamatan Wagir dan 1 kwe desa Sanan Kerto Kecamatan Turen sedangkan yang satu ekor dosembelih di FKUB untuk karyawan FKUB yang membutuhkan, sedangkan 28 ekor kambing disebar dibeberapa tempat di Malang untuk masyarakat yang membutuhkanya. (ard)