Rabu, 28 Oktober 2009

Dikukuhkan Prof.Dr.dr.Noorhamdani,AS,DMM,SpMK Guruh Besar dari FKUB


Media Center, FKUB

Satu lagi guru besar dari Fakultas kedokteran Universitas Brawijaya. Prof.Dr.dr.Noorhamdani, AS. DMM. SpMK merupakan guru besar dari FKUB yang ke 176, Prof Norhamdani dikukuhkan sebagai guru besar Selasa (27/10) kemarin di gedung Widyaloka Universitas Brawijaya Malang., bersama Prof.Dr.Ir. Arief Prajitno,MS guru besar di di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Guru besar UB ke-177
Disampaikan Prof. Dr. dr. Noorhamdani, AS Dalam orasinya yang berjudul "Peran Mikrobiologi Klinik dalam Menghadapi Ancaman Global Perubahan Pola Penyakit Infeksi dan Resistensi Antimikroba di Indonesia".
Lebihn jauh dikatakan bahwa pada Pola penyakit infeksi global mengalami perubahan dramatis dengan munculnya ancaman berbagai penyakit endemis dan ancaman penyakit baru. Kini terdapat gejala munculnya kembali penyakit yang dahulu telah diberantas maupun ancaman oleh mikroba baik sebagai new emerging disease maupun re-emerging disease. Hal ini umumnya disebabkan oleh ulah manusia dalam mengolah lingkungan yang cenderung berlebihan, penerapan teknologi yang dapat berakibat gangguan homeostasis lingkungan.
Ilmu mikrobiologi klinik sebagai salah satu cabang ilmu kedokteran lainnya menurut Noorhamdani memiliki peranan yang sangat vital dalam masa-masa berkembangnya kembali penyakit-penyakit infeksi. Peran tersebut tidak hanya dalam membantu menegakkan diagnosis saja, tetapi juga dalam hal pengobatan.
Noorhamdani mengatakan, "Meningkatnya permasalahan penyakit infeksi baik yang terjadi di masyarakat maupun di rumah sakit, perlu dilakukan upaya yang terencana, strategi dan kegiatan yang jelas, pemantauan yang terus menerus oleh semua pihak dan didukung oleh pemerintah".
Peran strategis untuk terlibat sejak awal dalam menentukan metodologi yang tepat untuk mengidentifikasi agen penyebab, dan aktif dalam membuat pedoman prosedur tetap dan memberikan informasi pada instansi berwenang dalam menentukan kebijakan penanggulangan infeksi. Dengan kondisi tersebut, menurut Noorhamdani perlu dilakukan reformasi di bidang sistem pelayanan kesehatan dan perlu dipertimbangkan pengembangan unit-unit perawatan penyakit menjadi Laboratorium Mikrobiologi Klinik dan Penyakit Infeksi. "Saat ini sebenarnya kita banyak membutuhkan SDM mikrobiologi klinik serta fasilitas-fasilitas pendukung yang lebih baik", tuturnya.
Jika saat ini tenaga dokter spesialis mikrobiologi klinik masih terbatas di rumah sakit pendidikan negeri, diusulkan keberasaan dokter spesialis di semua fasilitas pelayanan kesehatan baik milik negara maupun swasta.
Indonesia yang hanya memiliki satu pusat pendidikan spesialis mikrobiologi klinik (Universitas Indonesia) perlu menambah jumlahnya dengan membuka pusat pendidikan yang sama agar perannya di dalam masyarakat lebih optimal.
Prof.Dr.dr.Noorhamdani, AS. DMM. SpMK, pria kelahiran Ponorogo, 10 Nopember 1950. Ia memiliki seorang istri dr.Umi Kalsum M.Kes. dengan empa orang putra. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di FK Unair pada tahun 1975 dan menyelesaikan program dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik pada tahun1992 serta menyelesaikan program S3 di Unair. Pria yang sangat aktif dalam organisasi kedokteran ini telah membuat sebanyak 31 karya ilmiah/penelitian dan 6 buku/diktat. [hm]

1 komentar:

shalah mengatakan...

assalamualaikum boleh minta alamat surel beliau?